Jakarta, 9 Jumadil Akhir 1438/ 8 Maret 2017 (MINA) – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan selalu mendukung gerakan perempuan Indonesia untuk memajukan pendidikan perempuan Indonesia.
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Dirjen PAUD dan Dikmas) Kemendikbud Harris Iskandar mengapresiasi dan mendukung penuh pernyataan sikap yang disampaikan sembilan ormas tersebut.
“Saya sangat senang sekali dengan inisiatif ibu-ibu sekalian memajukan program-program pendidikan PAUD dan Dikmas,” kata Harris Iskandar saat memberikan sambutannya di depan peserta dialog interaktif yang mengambil topik terkait PAUD dan Dikmas, di Jakarta, Rabu (8/3), sebagaimana laporan InfoPublik.
Menurutnya, pentingnya investasi pada pendidikan usia dini, khususnya masa pre-natal atau masa dalam kandungan bunda.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
“Bukti-bukti empirik menunjukkan pentingnya program PAUD pada investasi sumberdaya manusia,” ujar Harris.
Di sela itu, ia menyampaikan tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini, selain bonus demografi yang harus dijawab dengan produktivitas, Indonesia menghadapi tantangan perkembangan teknologi yang sangat cepat.
Selain itu, dalam upaya mencapai target-target Sustainable Development Goals (SDGs), pemerintah membutuhkan kolaborasi dan kerja sama dari mitra-mitra strategis.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
“Para ibu dan organisasi perempuan merupakan mitra strategis Kemendikbud,” ungkapnya.
Hal tersebut disampaikan saat “Memperingati Hari Perempuan Internasional 2017” sebanyak sembilan ormas perempuan yang tergabung dalam Gerakan Perempuan Cinta Pendidikan yang menyelenggarakan kegiatan bersama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Dalam kesempatan tersebut mereka menyampaikan pernyataan sikap untuk memajukan Pendidikan Perempuan Indonesia, yang didukung oleh Kemendikbud dalam memajukan perempuan Indonesia melalui pendidikan.
Sembilan perwakilan ormas perempuan yang hadir yang menandatangani pernyataan yaitu, Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Komunitas Gerakan Peduli Anak Indonesia (Kugapai), Persatuan Istri Insinyur Indonesia (PIII), Pengajian Al-Hidayah, Yayasan Penyayang Indonesia, Wanita Pelopor Perjuangan Kemerdekaan Bangsa Indonesia (WPPKBI), Aliansi Pita Putih Indonesia (APPI).
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
Tanggal 8 Maret diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional sejak tahun 1913. Tahun 2017 ini peringatan Hari Perempuan Internasional mengambil tema “Be Bold for Change”.
Disebutkan, Indonesia saat ini menempati peringkat 88 untuk kesetaraan jender untuk negara-negara di dunia (data World Economic Forum tahun 2016). Masih jamak ditemui ketimpangan terhadap perempuan yang berada pada daerah terpencil dan termarjinalisasi.(T/R10/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September