Jakarta, MINA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melepas kontingen Indonesia untuk mengikuti Worlskills Asia (WSA) yang akan digelar di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), pada 24 November hingga 1 Desember 2018.
WSA merupakan ajang kompetisi kaum muda tingkat Asia yang dilaksanakan dua tahun sekali pada tahun genap. Tahun 2018 adalah pertama kalinya kompetisi WSA dilaksanakan, dan Indonesia tercatat sebagai salah satu negara anggota WSA pertama yang ikut berpartisipasi di Abu Dhabi, UEA.
WSA ini akan diikuti 19 negara, dan Indonesia mengirimkan 28 orang yang terdiri dari 10 competitors, 10 experts, 1 Official Observer, 1 Technical Delegate, 1 Team Leader, 1 Intrepreter, dan 4 Observer.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy mengatakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya untuk melakukan pembuktian bahwa tenaga-tenaga terampil Indonesia sudah layak untuk bertanding atau berkompetisi di ajang internasional, yaitu Worldskills Internasional seperti WSA yang dilaksanakan di Abu Dhabi.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Muhadjir menyebut, Presiden RI memerintahkan agar ada langkah besar-besaran untuk menyiapkan tenaga kerja Indonesia, merespon atau menindaklanjuti capaian di pembangunan infrastruktur, agar jangan sampai terjadi infrastruktur yang sudah terbangun, itu nanti tidak segera diisi oleh tenaga-tenaga yang memiliki keterampilan yang sesuai, dan keterampilan yang tinggi.
“Kemarin dalam (rapat terbatas) itu, ada perintah untuk dilakukan langkah-langkah besar semua kementerian, termasuk Kemendikbud. Event ini, saya kira salah satu upaya pembuktian tenaga-tenaga terampil kita layak berkompetisi di ajang Worldskills Internsional, seperti WSA,” katanya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Hamid Muhammad menyampaikan, dalam penyiapan competitors Worldskills Competition Asia, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah bekerjasama dengan institusi dan industri.
“Penetapan competitors berpedoman pada peraturan sekretariat WSA dan peraturan serta kebijakan Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, dengan kriteria, usia competitors maksimal 22 tahun pada saat mengikuti lomba dan alumni siswa Sekolah Menengah Kejuruan yang terbaik di bidangnya,” katanya.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Ia mengungkapkan, 10 bidang lomba diikuti oleh Indonesia, dengan 10 orang kompetitor didampingi 10 orang expert dengan rincian antara lain Fashion Technology, diikuti oleh 1 orang kompetitor berasal dari SMKN 4 Surakarta, dan 1 orang Expert dari Pusat Pelatihan Garmen Bandung.
IT Network Systems Administration, diikuti oleh 1 orang Competitor dari SMKN Bandung dan 1 orang Expert dari UNIKOM. Welding diikuti oleh 1 orang Competitor yang berasal dari SMKN 2 Banyumas dan 1 orang Expert dari PT. Aditama Karsa.
Electrical Installation, diikuti 1 orang Competitor berasal dari SMKN 2 Kota Serang dan 1 orang Expert dari PT. Inti. Electronic, diikuti oleh 1 orang Competitor berasal dari SMKN 3 Boyolangu dan 1 Expert dari Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Bekasi.
Refrigeration and AC, diikuti oleh 1 orang Competitor berasal SMKN 2 Kendal dan 1 Expert dari Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Bekasi. Automobile Technolgy diikuti 1 orang Competitor berasal dari SMKN 1 Sukohardjo dan 1 Expert dari OTO Flash Jakarta. Car Painting diikuti 1 orang Competitor berasal dari SMK PGRI 3 Malang dan 1 Expert dari PT. Astra Daihatsu Motor.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Kemudian, Web Design diikuti oleh 1 orang Competitor berasal dari SMK Immanuel dan 1 Expert dari Universitas Bina Nusantara, dan IT Software Solution for Business diikuti 1 orang Competitor berasal dari SMK Immanuel dan 1 Expert dari Universitas Bina Nusantara. (R/R06/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia