Jakarta, 18 Rabi’ul Awwal 1437/29 Desember 2015 (MINA) – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus mengupayakan peningkatan mutu satuan pendidikan termasuk Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN).
Sebagai salah satu upaya peningkatan mutu SILN, Kemendikbud melalui Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri (Biro PKLN) menggelar Rapat Koordinasi Sekolah Indonesia Luar Negeri, di Century Park Hotel Jakarta. Laman resmi Kemendikbud yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Selasa (29/12).
Kepala Biro PKLN Kemendikbud, Suharti mengatakan, hasil yang diharapkan dari kegiatan rakor tersebut adalah diperolehnya ide inovatif, namun tetap sesuai dengan kebijakan Pemerintah Republik Indonesia, khususnya di bidang pembangunan pendidikan dan kebudayaan nasional.
“Kemendikbud berupaya untuk terus berkreasi, menemukan cara-cara yang baru, demi memenuhi dinamika kebutuhan masyarakat yang berkembang,” ujar Suharti.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
Suharti berharap SILN dapat berkreasi maksimal dalam mengimplemantasikan strategi pendidikan dan kebudayaan yang ditetapkan Kemendikbud.
“Untuk sekolah Indonesia di luar negeri, dapat diawali pada Tahun Anggaran 2016 dengan menjadikan pendidikan sebagai gerakan yang pelibatan publik, mengupayakan peningkatan apresiasi bahasa dan budaya Indonesia, serta mengembangkan jaringan sekolah Indonesia di luar negeri,” tambahnya.
Identifikasi beberapa formasi kepala sekolah Indonesia di luar negeri yang akan lowong pada 2016 juga dibahas dalam rakor tersebut. Hal itu untuk mengantisipasi proses penugasan calon kepala sekolah baru.
Saat ini ada empat calon kepala sekolah yang memiliki Surat Keputusan (SK) Penugasan, yaitu: Kairo, Kuala Lumpur, Jeddah, dan Tokyo. “Empat calon kepala sekolah lainnya sudah mulai diproses, yaitu Davao, Den Haag, Bangkok, dan Yangon,” tutur Suharti.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Hal penting yang juga dibahas dalam rakor tersebut yaitu penguatan pelaku pendidikan pada SILN, terutama guru dan siswa. “Guru-guru yang akan mengajar di SILN nantinya dapat diseleksi dari kalangan swasta atau non-PNS, namun dengan kontrak yang jelas, sehingga tidak mengalami kesulitan dalam penugasannya,” tambahnya. (T/P006/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat