Baghdad, 9 Shafar 1436/2 Desember 2014 (MINA)- Kementerian Hak Asasi Manusia Irak mengatakan, militan ISIS di Mosul telah menutup departemen Keluarga Berencana (KB) di rumah sakit umum untuk mencegah perempuan menggunakan pil kontrasepsi.
“Kelompok tersebut juga telah memerintahkan administrator rumah sakit guna mengarahkan penggunaan obat-obatan dan peralatan medis untuk anggotanya yang terluka setelah kerugian yang dialami dalam pertempuran baru-baru ini,” kata Kementerian Hak Asasi Manusia Irak seperti dilaporkan Arabnews yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa.
Menurutnya, militan ISIS baru-baru ini mengecam seorang dokter perempuan di halaman rumah sakit karena dia tidak memakai niqab, cadar yang menutupi sebagian wajah. Selain itu, mereka juga menyerang sebuah pos pemeriksaan di sepanjang perbatasan Irak-Suriah, Senin, dan menewaskan sedikitnya 15 polisi.
“Serangan itu terjadi di kota Al-Walid di sisi perbatasan Irak, menurut seorang pejabat militer senior. Setidaknya lima petugas juga terluka dalam serangan itu,” katanya.
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
Menurut para pejabat mengatakan, secara terpisah militan ISIS memenggal kepala seorang polisi Tunisia setelah dia diculik di dekat perbatasan Al jazair pada Ahad (30/11) malam.
Sedangkan Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Mohamed Ali Laroukata mengatakan, polisi itu ditangkap bersama dengan saudaranya oleh 10 militan yang menyerang mobil yang mereka tumpangi. (T/P010/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi