Jakarta, MINA – Kementerian Kehutanan (Kemenhut) mencatat sebanyak 180 titik api di Riau selama 1 Januari hingga 22 Juli 2025. Rokan Hilir menjadi wilayah dengan jumlah titik api tertinggi, yaitu mencapai 106 titik.
Kondisi ini meningkatkan risiko Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di wilayah Sumatera, khususnya Riau.
Kepala Subdirektorat Hutan, Kemenhut Israr Akbar mengatakan, pihaknya telah mengerahkan ratusan personel Manggala Agni untuk mempercepat pemadaman.
“Sebanyak 998 personel Manggala Agni diturunkan di 17 Daerah Operasional (Daops) dan 12 Pondok Kerja,” katanya.
Baca Juga: BMKG: Cuaca Jakarta Berawan Sepanjang Hari, Suhu Stabil di Kisaran 24–29 Derajat Celsius
Empat Daops aktif di Riau, yaitu Dumai, Pekanbaru, Rengat, dan Siak. Daops Dumai mengerahkan 62 personel, Pekanbaru 44 personel, sementara Daops Rengat dan Siak masing-masing mengirimkan 61 personel. Untuk penanganan khusus di Rokan Hilir, delapan regu telah diturunkan ke lokasi rawan.
“Kebakaran di negara tropis seperti ASEAN umumnya disebabkan manusia,” ucapnya.
Sepanjang Januari hingga Mei, sekitar 4.500 hektare lahan terbakar di Indonesia. Angka itu berdasarkan pemantauan lapangan dan citra satelit.
Sementara Satelit Terra-Aqua NASA mendeteksi 854 titik panas selama Januari hingga 22 Juli 2025. Setiap titik diverifikasi sebelum dilakukan pemadaman bersama pihak terkait.
Baca Juga: Kualitas Udara Jakarta Membaik, DLH: Kombinasi Hujan dan Penegakan Aturan Emisi
@Kondisi cuaca masih tergolong kemarau basah, berdasarkan pantauan BMKG.
Indikator ENSO dan IOD disebut netral, di bawah ambang 0,5,” ujarnya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pasca Ledakan, SMAN 72 Jakarta Terapkan Pembelajaran Daring dan Pendampingan Psikososial
















Mina Indonesia
Mina Arabic