Jakarta, MINA – Kementerian Kesehatan RI melalui Pusat Kesehatan Haji telah membuat aplikasi bernama TeleJemaah Puskes Haji dan akan digunakan pada pelaksanaan ibadah haji tahun ini.
Aplikasi tersebut dapat mempermudah petugas kesehatan dalam memantau kondisi kesehatan jemaah haji berisiko tinggi.
Aplikasi TeleJemaah hanya diberlakukan pada jamaah haji berisiko tinggi. Kepala Pusat Kesehatan Haji dr. Budi Sylvana, M.A.R.S mengatakan Fitur dalam aplikasi itu terdiri dari input data kesehatan sampai dengan galeri dan artikel.
“Tujuannya sebagai media edukasi secara elektronik yang berbentuk aplikasi berbasis Android saat ini dan aplikasi ini sudah tersedia di Play Store dan bisa di download gratis,” katanya di Jakarta sebagaimana keterangan tertulis Kemenkes RI, Selasa (31/5).
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diprediksi Turun Hujan Senin Sore Ini
Pada menu aplikasi terdapat input data kesehatan yang terdiri dari tekanan darah, gula darah, saturasi oksigen, suhu tubuh, sampai keluhan. Menu pada aplikasi tersebut bisa dimanfaatkan oleh jamaah haji dan bisa meminta bantuan petugas kesehatan jika diperlukan.
Pada aplikasi itu juga terdapat informasi vaksinasi. Ini adalah data vaksinasi yang sudah dilakukan oleh jamaah haji di kabupaten/kota atau Puskesmas pada saat melakukan vaksinasi terutama meningitis.
Data tersebut didapat dari data yang diinput dari Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Bidang Kesehatan (Siskohatkes). Data-data yang sudah ada di Tele Jamaah tidak bisa diubah karena sudah diinput di dalam Siskohatkes.
“Jadi tinggal kita integrasikan data yang ada di Siskohatkes dengan TeleJemaah haji sebagai informasi jemaah haji kita sudah divaksinasi. Jadi lebih transparan sifatnya,” ucap dr. Budi.
Baca Juga: Syaikh El-Awaisi: Menyebut-Nyebut Baitul Maqdis Sebagai Tanda Cinta Terhadap Rasulullah
Dalam aplikasi ini juga tercantum obat yang sering dibawa oleh jamaah haji. Melalui aplikasi ini juga jamaah haji bisa menghubungi langsung petugas kesehatan yang menyertai jamaah di dalam suatu kloter. Jamaah bisa menghubunginya langsung via Whatsapp.
“Nanti kita masukkan nomor kontak petugas ke dalam aplikasi Tele Petugas. Nama aplikasinya Tele Petugas ini connect dengan TeleJemaah. Aplikasi Tele Petugas berfungsi untuk memantau jemaah haji berisiko tinggi,” kata dr. Budi.
Pada TeleJemaah ada pula fitur perkiraan cuaca, fitur ini sebagai early warning system untuk menghadapi cuaca ekstrem di Arab Saudi. Jemaah haji akan mendapatkan imbauan terkait apa yang harus dilakukan di antaranya minum sebelum haus.
Ada pula tombol bantuan, ini nyambung ke Tele Petugas. Nanti akan bisa dilihat titik koordinatnya jamaah ini oleh petugas terdekat, itu akurasinya sekitar 4 meter.
Baca Juga: AWG: Daurah Baitul Maqdis, Jadi Titik Balik Radikal untuk Perjuangan Umat Islam
Secara total, terdapat Ada 12 item di dalam menu TeleJemaah yang bisa digunakan jamaah haji, yaitu Input Data Kesehatan dengan simbol hati, Informasi Vaksinasi dengan simbol jarum suntik, Informasi Obat yang Dibawa dengan simbol obat kapsul dan tablet, riwayat Pemeriksaan dengan simbol stetoskop, tabel Data Kesehatan dengan simbol kalender, Kontak Petugas dengan simbol telepon genggam, Informasi kesehatan dengan simbol tanda tanya, perkiraan cuaca dengan simbol matahari, awan dan tetesan air hujan.
Kemudian Penunjuk arah dengan simbol tanda panah untuk mencari lokasi pelayan kesehatan. Galeri poster dengan simbol foto ini sebagai pesan dan promosi kesehatan jamaah haji. Galeri foto video dengan simbol kamera ini untuk menayangkan pesan kesehatan yang berbentuk multimedia. Serta galeri artikel sebagai pesan edukasi jamaah haji dalam bentuk narasi berita.
Terhubung dengan Wrist Band
Aplikasi TeleJemaah terhubung dengan wrist band yang dipakai di pergelangan tangan jamaah. Wrist band berbentuk seperti smart watch dan terhubung dengan aplikasi TeleJemaah pada ponsel pintar milik jamaah haji.
Baca Juga: [WAWANCARA EKSKLUSIF] Ketua Pusat Kebudayaan Al-Quds Apresiasi Bulan Solidaritas Palestina
Perangkat ini difasilitasi oleh Kementerian Kesehatan khusus bagi jamaah haji berisiko tinggi.
Pada wrist band terdapat data kondisi kesehatan jamaah haji yang didapat melalui infra merah. Data itu kemudian terhubung ke TeleJemaah dan Tele Petugas.
“Pengiriman data ini sifatnya otomatis. Jadi begitu dia tensinya normal misalnya 120/80, begitu tensinya di atas itu misal 150 akan memberikan sinyal bunyi di Tele Petugasnya. Tele Petugas itu bisa memantau semua hasil, semua instrumen yang ada di TeleJemaah,” tutur dr. Budi. (R/R1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Gowes “Ngulisik” Ramaikan Bulan Solidaritas Palestina di Tasikmalaya