Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemenkes: Ketersediaan Tempat Tidur dan ICU Kasus COVID-19 Memadai

Rana Setiawan - Rabu, 16 Februari 2022 - 15:52 WIB

Rabu, 16 Februari 2022 - 15:52 WIB

7 Views

Jakarta, MINA -Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) dr. Siti Nadia Tarmizi, M. Epid menyampaikan keterisian tempat tidur untuk isolasi kasus COVID-19 masih memadai.

“Kita sudah melihat bahwa ketersediaan tempat tidur dengan jumlah pasien yang diisolasi saat ini masih cukup rendah. Terlihat seperti di Sumatera Utara jumlah kasus 637 sementara tempat tidur isolasi yang disediakan sebanyak 4 ribu,” katanya dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta, Rabu (16/2).

Dalam keterangan resmi Kemenkes RI, di DKI Jakarta sebanyak 8.418 Tempat Tidur yang terpakai dari 15.313 Tempat tidur yang disediakan. Begitu juga Provinsi lainnya seperi Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Selatan, dan Papua dengan jumlah kapasitas tempat tidur untuk isolasi masih memadai.

Tak hanya itu, ketersediaan ICU pun memadai dan mengalami peningkatan. Di Sumatera Utara ada 21 ICU yang terisi dari 390 yang tersedia, DKI Jakarta sebanyak 406 ruang ICU terpakai dari 921 ruang ICU yang disediakan.

Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama

Banten 103 ruang ICU terisi dari 354 yang tersedia, Jawa Barat 273 ruang ICU terisi dari 1.034 yang tersedia, DIY 30 ruang ICU terisi dari 142 yang tersedia, Jawa Tengah 202 ruang ICU terisi dari 922 yang tersedia, Jawa Timur 287 ruang ICU terisi dari 1.490 yang tersedia, Bali 99 ruang ICU terisi dari 240 yang tersedia, Kalimantan Selatan 11 ruang ICU terisi dari 109 yang tersedia, dan Papua 10 ruang ICU terisi dari 122 yang tersedia.

“Kita ketahui pada saat varian Delta kita memiliki 140 ribu kapasitas tempat perawatan, sementara saat ini yang kita sediakan baru sekitar 90 ribu,” ucap dr. Nadia.

Saat ini kasus konfirmasi positif COVID-19 lebih didominasi oleh kasus-kasus di Jawa dan Bali. Masyarakat diharapkan tetap tenang karena pemerintah sudah lebih siap menghadapi fase peningkatan gelombang varian Omicron mengingat pembelajaran di gelombang Delta pada Juli – Agustus 2021.

“Kami memprediksi bahwa peningkatan kasus di pulau Jawa, di luar Jawa, dan Bali akan mulai terjadi dalam beberapa minggu ke depan melihat pola dari pembelajaran selama gelombang Delta sebelumnya,” kata dr. Nadia.

Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa

Pemerintah terus mengimbau untuk masyarakat tetap melakukan upaya-upaya penguatan protokol kesehatan. Pemerintah daerah diharapkan melakukan penguatan testing, tracing, treatment untuk mencegah perluasan penyebaran COVID-19 varian omicron.

“Kita berharap masyarakat tetap waspada walaupun mungkin terjadi penurunan kasus di wilayahnya. Ingat bahwa untuk Jawa dan Bali akan ada potensi peningkatan kasus di 3 sampai 4 minggu ke depan. Oleh karena itu kita tetap menjalankan protokol kesehatan, deteksi dini, dan segera vaksinasi,” tambahnya.(R/R1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka

Rekomendasi untuk Anda

Amerika
Indonesia
Internasional
Indonesia