Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemenkes Kirim 39 Tenaga Kesehatan ke Asmat

Rana Setiawan - Kamis, 18 Januari 2018 - 01:28 WIB

Kamis, 18 Januari 2018 - 01:28 WIB

128 Views

(Foto: Kemenkes)

Asmat-Kemenkes.jpg" alt="" width="679" height="330" /> (Foto: Kemenkes)

Jakarta, MINA – Sebagai respon cepat terhadap Kejadian Luar Biasa (KLB) gizi buruk dan campak di Kabupaten Asmat, Papua. Kementerian Kesehatan telah mengirimkan 39 tenaga kesehatan ke daerah tersebut yang terintegrasi ke Distrik Sawa Erma, Kolf Braza, Pulau Tiga dan RSUD Agats.

Tim akan melakukan pengobatan dan imunisasi untuk mengatasi masalah kesehatan tersebut.Tim sudah tiba di Timika dan segera melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Asmat di Papua.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes RI, Oscar Primadi mengatakan, Rabu (17/1), pengiriman tenaga kesehatan dari pusat (Kemenkes) penting dilakukan mengingat KLB gizi buruk dan campak butuh diatasi segera dengan sumber daya manusia (SDM) yang mencukupi dan mumpuni.

Tenaga kesehatan yang dikirim ke sana, tambah Oscar, akan dibagi ke dalam dua tim, yakni tim pelayanan kesehatan primer yang akan dikirimkan ke Distrik Sawa Erma, Kolf Braza, dan Pulau Tiga. Ada pula tim pelayanan kesehatan rujukan.

Baca Juga: Doa Bersama Menyambut Pilkada: Jateng Siap Sambut Pesta Demokrasi Damai!

Dari 39 tenaga kesehatan itu, 11 di antaranya merupakan dokter spesialis, yakni 1 dokter spesialis bedah, spesialis kulit kelamin, spesialis anestesi, spesialis obgyn, dan spesialis gizi klinik, 3 dokter spesialis anak, 3 dokter spesialis penyakit dalam, dan 4 dokter umum.

Adapula 3 orang perawat bedah dan 2 orang penata anestesi. Tenaga kesehatan lainnya, yakni tenaga gizi, tenaga kesehatan lingkungan, dan surveilans yang melakukan kegiatan dengan tugas yang telah ditetapkan.

Semua tenaga kesehatan tersebut bertugas untuk melayani pengobatan umum, skrining kesehatan berupa status gizi anak dan balita, dan pemeriksaan tekanan darah. Dilakukan juga promosi kesehatan berupa penyuluhan, edukasi, dan sosialisasi terutama terkait menjaga kesehatan diri.

Selain pengiriman tenaga kesehatan, dilakukan pula Imunisasi campak. Soal ketersediaan vaksin, masing-masing Puskesmas sudah melakukan pengiriman dan setiap Puskesmas sudah memiliki cold chain menggunakan tenaga solar.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini

”Atas instruksi presiden, TNI telah mengirim Satgas kesehatan ke Asmat, nantinya di lapangan tim kesehatan yang dikirim Kementerian Kesehatan akan bekerja sama dan saling bahu-membahu dengan tim Satgas kesehatan yang telah dikirim TNI dalam mengatasi masalah gizi buruk dan campak di Asmat,” tegas Oscar.

Sebelumnya, pada Senin (8/1), pemerintah daerah (Pemda) membentuk empat tim yang segera turun ke lapangan untuk melakukan pencegahan dan pengobatan serta pengiriman PMT. Tim tersebut yakni tim Disitrik suator dan kolf braza, tim Distrik Fayit dan Aswi, tim Distrik Pulau Tiga, dan tim wilayah Distrik Jetsy dan Distrik Sirets.

Seperti diketahui, Kementerian Kesehatan menerima laporan bahwa RSUD Asmat menerima rujukan kasus campak atau morbili dan gizi buruk sejak 8 Januari 2018.

Jumlah kasus campak tercatat sebanyak 22 pasien (6 pasien rawat inap, 16 pasien pulang rawat jalan). Sementara itu, gizi buruk dilaporkan sebanyak 8 pasien (2 pasien rawat inap, 5 pasien rawat jalan, dan 1 pasien meninggal dunia).(R/R01/P1)

Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
MINA Health
Internasional
Indonesia
MINA Health
MINA Health
Kolom
Kolom
Khadijah