Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemenkes Peringatkan Dampak Mikroplastik pada Air Hujan

Hasanatun Aliyah Editor : Rudi Hendrik - 55 detik yang lalu

55 detik yang lalu

0 Views

Ilustrasi: hujan. (Foto: dok. fajarpapua.com)

Jakarta, MINA – Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan RI Aji Muhawarman menegaskan, keberadaan mikroplastik di air hujan tidak langsung membahayakan kesehatan.

“Fenomena ini perlu diwaspadai, bukan ditakuti. Ini sinyal bahwa partikel plastik sudah tersebar sangat luas di sekitar kita,” ujar Aji dalam keterangannya yang dikutip Senin (3/11).

Mikroplastik kini tidak hanya ditemukan di laut atau makanan, tetapi juga di air hujan. Penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menunjukkan partikel plastik berukuran sangat kecil ini terbawa angin dan turun bersama hujan di wilayah Jakarta.

Manusia dapat terpapar mikroplastik melalui makanan dan minuman seperti garam, seafood, dan air kemasan, serta melalui udara karena serat sintetis dari pakaian atau debu perkotaan.

Baca Juga: Cegah Komplikasi Berbahaya, Kemenkes Ajak Masyarakat Rutin Cek Kesehatan Gratis

Paparan jangka panjang dalam jumlah besar dapat memicu peradangan jaringan tubuh, sementara bahan kimia seperti bisphenol A (BPA) dan phthalates yang menempel pada mikroplastik berpotensi mengganggu sistem hormon, reproduksi, dan perkembangan janin.

Meski begitu, para ahli menekankan belum ada bukti ilmiah kuat bahwa mikroplastik secara langsung menyebabkan penyakit tertentu. Tingkat paparan pada populasi umum masih rendah dan terus diteliti.

Untuk pencegahan, Aji menyarankan masyarakat mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, menjaga kebersihan rumah, tidak membakar sampah plastik, menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, membawa botol minum isi ulang, menggunakan tas belanja non-plastik, serta memilah sampah.

Mikroplastik adalah partikel plastik berukuran kurang dari 5 milimeter hingga satu mikrometer yang sulit terurai. Secara umum terbagi menjadi mikroplastik primer, seperti microbeads dalam produk kosmetik, dan mikroplastik sekunder dari pecahan plastik besar seperti kantong plastik, botol minum, atau jaring nelayan.[]

Baca Juga: 3 Kiat Sehat Jiwa Raga: Hidup Damai dalam Ketenangan dan Kekuatan Diri

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

MINA Health
MINA Health
Indonesia