Ramallah, MINA – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Ekspatriat Palestina pada Sabtu (12/5) mengecam keras sikap Hungaria, Rumania dan Republik Ceko yang memblokir rilis pernyataan Uni Eropa (UE).
Pernyataan itu menegaskan kembali posisi Uni Eropa pada Yerusalem dan menolak rencana Amerika Serikat untuk memindahkan kedutaannya di Israel ke Yerusalem.
Kementerian itu mengatakan dalam sebuah pernyataan, posisi ketiga negara itu bertentangan secara total dengan kebijakan Uni Eropa dan pendirian serta pernyataan sebelumnya.
Tindakan ketiga negara itu merupakan pelanggaran yang jelas terhadap hukum internasional, resolusi PBB, Konvensi Jenewa dan prinsip-prinsip hak asasi manusia.
Baca Juga: Lebih dari 1.000 Musisi Boikot Israel Lewat Kampanye ‘No Music for Genocide’
Mereka juga mendorong otoritas pendudukan Israel untuk terus melanggar hukum internasional, kantor berita Palestina WAFA melaporkan.
Sementara Kementerian Palestina berterima kasih kepada negara-negara yang mendukung pernyataan tersebut.
Palestina mengatakan, Hongaria, Rumania, dan Republik Ceko harus bertanggung jawab karena telah memblokir pernyataan tersebut dan segala konsekuensinya pada semua tingkatan, terutama hubungan mereka dengan dunia Arab dan Islam.
Kementerian memperingatkan kepada negara-negara lain untuk tidak mengikuti propaganda Israel mengenai Yerusalem dan konflik. Ditambahkan, itu juga akan dianggap sebagai mitra dalam agresi terhadap rakyat Palestina dan hak-hak mereka.
Baca Juga: Kejahatan Israel Meningkat, Hamas Serukan Perlawanan di Tepi Barat
Dikatakan, akan benar-benar mengikuti perkembangan masalah ini dan akan melanjutkan upaya untuk memastikan negara menolak keputusan AS dan tidak memindahkan kedutaannya ke Yerusalem.
Diperingatkan pula bahwa tindakan hukum dan peradilan akan diambil terhadap negara mana pun yang merelokasi kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem. (T/B05/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jerman Kecam Serangan Pemukim Ekstremis Israel terhadap Masjid di Tepi Barat
















Mina Indonesia
Mina Arabic