Ramallah, MINA – Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina hari ini meminta mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair untuk tidak terlibat dalam skema yang disebut “evakuasi sukarela” (Pengusiran) Israel terhadap dua juta warga Palestina di Jalur Gaza. Demikian dikutip dari Wafa, Senin, (1/1).
Dikatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka dengan penuh minat mengikuti apa yang diberitakan oleh media Ibrani mengenai Tony Blair yang memimpin tim yang bekerja untuk ”evakuasi sukarela” warga Palestina dari Jalur Gaza, dan mengadakan pertemuan dan konsultasi dengan beberapa negara untuk mengeksplorasi posisi mereka dalam menerima pengungsi Palestina, yang disambut baik oleh menteri fasis pendudukan Israel, Itamar Ben Gvir dan ekstremis lainnya.”
Kementerian mengatakan pihaknya berharap Tony Blair tidak terlibat dalam kejahatan ini, yang merupakan bagian dari rencana pendudukan Israel untuk mengintensifkan genosida dan pengusiran paksa warga Palestina.
Mereka menekankan bahwa jika laporan-laporan ini benar, maka mereka menganggap langkah ini memusuhi rakyat Palestina dan hak-hak di tanah air merekasendiri, dan merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional, serta bermusuhan dengan kemanusiaan. Pernyataan tersebut juga memperingatkan bahwa mereka yang terlibat di dalamnya akan dimintai pertanggungjawaban.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Oleh karena itu, tambah Kementerian Luar Negeri, pihaknya akan menindaklanjuti masalah serius ini dengan negara-negara Arab, Islam, dan sahabat untuk menghadapinya di semua tingkatan dan di pengadilan. (T/B03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina