Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemenpar: Metode Tamyiz Bisa Dijadikan Wisata Religi

Septia Eka Putri - Ahad, 19 Maret 2017 - 21:56 WIB

Ahad, 19 Maret 2017 - 21:56 WIB

356 Views ㅤ

Jakarta, 20 Jumadil Akhir 1438/ 19 Maret 2017 (MINA) – Staf Deputi Pengembangan Komunikasi Pemasaran Mancanegara, Kementerian Pariwisata RI Balkis Khan mengatakan metode Tamyiz cepat menghafal Al-Qur’an bisa dijadikan wisata religi.

Metode Tamyiz cepat menghafal terjemah Al-Qur’an 40 jam saja dengan bentuk CD ini kami rasa sangat bagus sekali untuk menginspirasi anak-anak indonesia dan orang tua serta sangat sesuai dengan kiprah indonesia yang sedang mengembangkan wisata religi,” ujar Balkis pada shoft launching metode Tamyiz  di Jl Radio Cibubur, Ahad (19/3).

Balkis menambahkan, Indonesia menjadi salah satu tujuan wisata yang baik di dunia salah satunya karena model pakaian dari yang  tidak syari sampai syari, dan kini lmuncul pula penghafal Quran yang memberi beribu manfaat.

“Para penghafal Qur’an ini menjadi aset penting negara dan melahirkan generasi yang cinta Qur’an serta pemimpin yang berjiwa Qur’an. Ini akan menarik minat para wisatawan mancanegara untuk melihat wisata religi, alamnya yang indah dan umat muslimnya,” kata Balkis.

Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online

Ummu Khadijah (65) telah menerapkan metode tamyiz sebagai sarana menghafal terjemah Al-Quran hanya dalam 40 jam saja. “Metode  ini menggunakan nada dan irama, sehingga mudah diingat oleh anaka-anak.”

Menurut uUlstadzah yang nama asli Nurul Arifin ini, metode itu ditemukan pada 2010, oleh Kiayi Anas Tamyiz pimpinan Bayt Tamyiz di Indramayu.

Dianggap metode ini sangat baik, Tamyiz sudah disahihkan oleh Rektor Institut Ilmu al-Quran (IIQ) Jakarta, DR Sakho, sebagai cara belajar praktis.

Khodijah berharap, metode ini tidak hanya tersebar di Indonesia, tapi juga mancanegara. CD Tamyiz Ummu Khadijah ini telah mendapat penghargaan dari Kementerian Pariwisata RI dan Komnas PAI.

Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan

Balkis berharap, metode Tamyiz  dapat memunculkan lagi ustad dan ustadzah yang lain seperti Ummu Khodijah.

Acara tersebut dihadiri oleh Perwakilan Komnas PAI Zandre Badak, Pimpinan Pusat Wanita Islam Indonesia Maryam Ahmad, dan Perwakilan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) Erlana. (L/R04/R07/RS1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal

Rekomendasi untuk Anda

Feature
Masjid Agung Banten
Feature
Indonesia
Indonesia