Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemenristekdikti Keluarkan Program Baru Tingkatkan Mutu Pendidikan Tinggi

Rendi Setiawan - Sabtu, 30 Juli 2016 - 07:26 WIB

Sabtu, 30 Juli 2016 - 07:26 WIB

418 Views

Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti Intan Ahmad. (Foto: Rendy/MINA)

Jakarta, 25 Syawwal 1437/30 Juli 2016 (MINA) – Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menghadirkan program inovasi baru, yaitu Klinik SPMI (Sistem Penjaminan Mutu Internal).

Hal itu disampaikan oleh Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti Intan Ahmad saat soft launching Klinik Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) sebagai Sarana Meningkatkan Budaya Mutu di Gedung D Kemenristekdikti, Pintu Satu Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (29/7).

Klinik SPMI ini merupakan layanan untuk masyarakat, khususnya entitas perguruan tinggi agar lebih memahami SPMI dan SPM-Dikti, serta lebih penting lagi adalah meningkatkan kesadaran untuk membangun budaya mutu,” ujarnya.

Intan menjelaskan bahwa Klinik SPMI nantinya akan menjawab berbagai pertanyaan umum yang sering diajukkan atau disebut FAQ (Frequently Asked Question) melalui sarana online maupun offline dan interkatif tentang bagaimana membangun budaya mutu di perguruan tinggi.

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

Selain itu, kata Intan, Klinik SPMI ini juga memberikan usulan solusi yang efektif terhadap segala tantangan yang dihadapi dengan mengakarkan budaya mutu pendidikan tinggi.

“Sebanyak 14 fasilitator pusat dan 200 fasilitator wilayah akan memberikan layanan Klinik SPMI dan juga audit internal. Penerima Klinik SPMI juga nantinya sangat komprehensif meliputi pengelola perguruan tinggi, dosen, mahasiswa hingga masyarakat umum,” tutur Intan.

Intan melanjutkan bahwa melalui program inovasi baru SPMI ini, pihaknya menargetkan pendidikan tinggi unggulan mencapai 12.000 untuk 2016. Sementara untuk tahun lalu, kata Intan, targetnya 10.000 pendidikan tinggi unggulan, dan sudah terealisasi 9.000 lebih pendidikan tinggi yang mencapai predikat itu.

Selain Klinik SPMI, Kemenristekdikti juga memiliki beberapa program terobosan lainnya untuk memperkuat implementasi budaya mutu, seperti diseminasi SPMI, Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME), dan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD-Dikti).

Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia

Di akhir penyampaiannya, Intan berharap bahwa masyarakat dapat mendukung berbagai program pemerintah ini, sehingga kebermanfaatan program dapat segera dirasakan manfaatnya, yaitu implementasi budaya mutu untuk peningkatan kualitas pendidikan tinggi yang berkelanjutan.

“Program-program yang telah dicanangkan pemerintah tidak akan sukses tanpa adanya dukungan dari masyarakat. Untuk itu, kami berharap masyarakat turut menyukseskan program yang telah dikeluarkan agar nantinya masyarakat sendiri yang akan menilai dan merasakan manfaatnya,” pungkasnya. (L/P011/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September

Rekomendasi untuk Anda

Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas bersama Duta Besar Yordania Sudqi Attalah Al Omoush di Kantor Pusat Kementerian Agama RI, Jakarta. (dok. Kemenag)
Internasional
Indonesia
Indonesia
Breaking News
Asia