Jakarta, MINA – Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial (Kemensos), Harry Hikmat mengatakan, peranan masyarakat sangat penting dalam tanggap bencana alam.
Hal itu disampaikan, dalam Forum Meredeka Barat (FMB) 9 dengan tema “Tanggap Bencana: Kerja dan Antisipasi,” di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Jakarta Pusat, pada Senin (05/3).
Menurutnya, pemerintah tentu akan terus melakukan segala upaya untuk melindungi masyarakat dari segala hal yang merugikan, termasuk bencana alam yang tidak bisa diprediksi kapan terjadinya.untuk itu pemerintah saja tidak cukup optimal, jika tidak didukung oleh masyarakat itu sendiri.
“Bicara kesiapsiagaan bencana ya, kita semua. Tidak bicara kementerian atau lembaga yang bertanggung jawab (terkait bencana alam). Apalah arti kementerian atau lembaga tanpa dukungan peran aktif kita semua. Kita semua berarti seluruh masyarakat tanpa kecuali, dengan semangat tanggap bencana berbasis komunitas,” katanya.
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
Ia menambahkan, terkait tanggap bencana berbasis komunitas, Kemensos pun telah membentuk Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan Kampung Sadar Bencana (KSB).
“Tagana ini lahir atas konsesus sejumlah tokoh muda yang dideklarasikan di lembang ketika terjadi tsunami Aceh tahun 2006. Setelah itu, (Tagana) bergulir kencang menjadi gerakan sosial. Kemensos dan kementerian/lembaga lain hanya berperan sebagai fasilitator,” ujarnya.
Lebih lanjut ia memaparkan, personel Tagana terus meningkat setiap tahunnya, dalam data tiga tahun terakhir mencatat, pada tahun 2015 ada sebanyak 29.694 personel, kemudian meningkat menjadi 32.947 personel ditahun 2016 dan kembali meningkat pada tahun 2017 sebanyak 35.796 personel.
“Kedua adalah Kampung Sadar Bencana (KBS), yakni wadah penanggulangan berbasis masyarakat yang dijadikan Kawasan untuk penanggulangan bencana,” tambahnya.
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal
Ia berharap KSB, masyarakat dikelompokan dalam satu wadah kepengurusan dan diharapkan mampu melestarikan nilai kearifan lokal dalam penyusunan perencanaan, pelaksanaan, dan pengedalian untuk mengurangi ancaman dan dampak risiko bencana.
Mengingat pentingnya peran masyarakat dalam tanggap bencana, Harry juga mengajak seluruh jurnalis yang hadir untuk mendeklarasikan diri menjadi Sahabat Tagana dalam acara peringatan ulang tahun Tagana dalam waktu dekat.
“Di ulang tahun Tagana kita akan selanggarakan event Sahabat Tagana untuk jurnalis. Kemungkinan akan dilaksanakan di Gunung Bromo, sehingga kita bisa melakukan kesiapsaigaan bencana, khususnya di lingkungan pegunungan,” tambahnya. (L/R10/P2)
Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas
Mi’raj News Agency (MINA)