Kairo, 27 Ramadhan 1434/3 Agustus 2013 (MINA) – Kementerian Dalam Negeri Mesir telah memperbaharui seruannya bagi pendukung Presiden Muhammad Mursi terguling untuk mengakhiri aksi pendudukan mereka yang terus-menerus, Sabtu (3/8).
Seruan itu dimaksudkan untuk menjamin keselamatan mereka dan kementerian berjanji menyediakan mereka jalan keluar yang aman, Anadolu Agency melaporkan yang dikutip Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency).
“Kami tegaskan kepedulian kami terhadap keselamatan warga yang melakukan aksi duduk di Rabaa dan Nahda, dan memperbaharui janji untuk menyediakan bagi mereka perlindungan penuh, membela hak-hak mereka dan menjamin mereka keluar dengan aman ke rumah dan bekerja,” kata juru bicara Kementerian Hani Abdel-Latif dalam pernyataan yang disiarkan televisi, Sabtu.
Dia memperingatkan bahwa mereka yang tersisa dalam aksi sedang menundukkan diri untuk akuntabilitas atas keterlibatannya dalam tindak pidana oleh hukum.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Kementerian menuduh penyelenggara aksi pendudukan terlibat dalam dugaan pembunuhan, penyiksaan, penculikan, memblokir jalan dan hasutan untuk melakukan kekerasan dan kebencian.
Abdel-Latif menegaskan bahwa demonstran sedang “dicuci otak” oleh penyelenggara protes, yang menurutnya, telah mengeksploitasi pengunjuk rasa untuk keuntungan politik mereka sendiri.
Demonstran pro-Mursi telah menggelar serangkaian aksi menduduki Rabaa al-Adawiya Square Kairo Timur dan Giza Nahda Square, di samping Universitas Kairo untuk menuntut dikembalikannya presiden yang digulingkan.
Pemerintah Mesir mengatakan bahwa mereka memandang kedua aksi pendudukan sebagai ancaman bagi keamanan nasional Mesir.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Hari Rabu, pemerintah mengamanatkan Kementerian Dalam Negeri yang mengontrol luas aparat kepolisian Mesir, untuk mengambil semua langkah yang diperlukan untuk membubarkan demonstrasi berkelanjutan pro-Mursi. (T/P09/R2).
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Baca Juga: KBRI Damaskus Evakuasi 37 WNI dari Suriah