Damaskus, MINA – Di hadapan Presiden Suriah Ahmad Al-Sharaa, Kementerian Energi pada Kamis (29/5) menandatangani nota kesepahaman (MOU) dengan perusahaan-perusahaan internasional untuk meningkatkan investasi di sektor energi.
Dilansir dari SANA, nota kesepahaman tersebut mencakup pengembangan empat pembangkit listrik turbin gas siklus gabungan (CCGT) di wilayah Deir Ezzor, Mahardah, dan Zaizoun di pedesaan Hama, serta Trifawi di pedesaan Homs, dengan total kapasitas pembangkitan diperkirakan sekitar 4.000 megawatt, menggunakan teknologi Amerika dan Eropa, selain pembangkit listrik tenaga surya 1.000 megawatt di wilayah Wadi al-Rabi’ di Suriah selatan.
Kementerian Energi menandatangani nota kesepahaman dengan masing-masing UCC Holding Group, Urbacon Trading & Contracting Company, Power International, Cengiz Energy, dan Kalyon Energy.
Dalam konferensi pers setelah penandatanganan nota kesepahaman, Menteri Energi Mohammad Al-Bashir mengatakan, perjanjian energi terpenting di Suriah ditandatangani hari itu, yang akan meningkatkan pembangunan ekonomi, mempercepat rekonstruksi, dan mengurangi beban rakyat kita.
Baca Juga: Iran Perintahkan 4 Juta Lebih Migran Afghanistan Pergi Sebelum 6 Juli
“Saat ini kita hidup di momen bersejarah yang merupakan titik balik dalam sektor energi dan listrik di Suriah untuk membangun kembali infrastruktur yang bobrok di sektor penting ini,” katanya.
Dia mengatakan, nota kesepahaman itu mengonsolidasikan kerja sama dan integrasi regional di sektor energi dan membantu Suriah merangsang proyek energi bersih dan terbarukan.
“Nilai investasi sebesar $7 miliar akan berkontribusi untuk menghasilkan 5.000 megawatt, yang akan berkontribusi untuk meningkatkan jumlah jam pasokan listrik dan berdampak positif pada semua aspek kehidupan,” tambahnya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Suhu di Makkah Kamis 2 Dzulhijjah Capai 50 Derajat Celsius