Ramallah, MINA – Wesam Sbaihat, Pejabat Kementerian Kesehatan yang menangani berkas Covid-19 di Tepi Barat bagian Utara, Palestina, mengatakan bahwa 70% kasus Covid-19 di Palestina adalah varian Delta.
Menurutnya, varian Delta adalah bentuk virus yang paling menular dan bahkan paling mematikan di antara varian virus baru yang diketahui. Palestina mungkin sudah memasuki gelombang keempat Covid-19, karena lebih banyak infeksi dan rawat inap dicatat setiap hari, demikian keterangan WAFA.
“Data mencatat bahwa telah terjadi peningkatan yang nyata dalam vaksinasi menyusul keputusan pemerintah Palestina untuk membuat vaksinasi wajib bagi pegawai negeri dan pegawai swasta,” kata Sbaihat mengatakan kepada radio resmi Voice of Palestine, Ahad (15/8).
Ia mengimbau, pentingnya mematuhi persyaratan karantina dan protokol kesehatan lainnya yang ditetapkan untuk menjaga tingkat infeksi tetap terkendali.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Sebelumnya hari ini, Kementerian Kesehatan mengatakan 225 kasus Covid-19 terdaftar di Tepi Barat selama periode pelaporan 24 jam terakhir, yang merupakan jumlah harian tertinggi yang tercatat sejak akhir April ketika Palestina mengalami gelombang ketiga.
Covid-19 varian Delta atau B.1.617.2 merupakan penyakit Covid-19 yang disebabkan oleh virus Corona yang telah bermutasi. Munculnya varian virus Corona baru ini pertama kali dilaporkan di India pada Desember 2020. Varian ini telah ditemukan di lebih dari 74 negara, termasuk Indonesia. Selain varian Delta, ada beberapa varian lain dari virus Corona yang bermutasi, misalnya varian Alfa, Beta, Gamma, dan Lambda. (T/R8/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah