Jakarta, MINA – Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), Pribudiarta Nur Sitepu mengimbau lebih memperhatikan perempuan dan anak dalam penanganan suatu bencana.
Hal tersebut disampaikannya pada Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) 2021, di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (10/3).
Kementerian juga mendorong pengembangan organisasi kerelawanan perempuan dan anak untuk merespons konteks kebencanaan dan isu-isu gender dalam kebencanaan.
Menurutnya, data pilah berbasis gender perlu dilakukan secara ootomati, seperti perencanaan tenda atau fasilitas di pos pengungsian serta penentuan bantuan sesuai dengan kebutuhan.
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa
Selain itu, kebutuhan spesifik pada perempuan dan anak juga perlu disiapkan untuk menghindarkan dari risiko adanya kekerasan, contohnya menyediakan tenda khusus untuk pencegahan kekerasan, tenda dan layanan khusus ibu hamil serta ibu melahirkan maupun layanan psikososial.
Namun demikian, kebutuhan ini tidak hanya menyasar kepada mereka saja, tetapi juga kelompok rentan lain seperti lanjut usia dan disabilitas.
Ia juga menekankan untuk melibatkan peran perempuan dalam pengambilan keputusan menghadapi suatu bencana.
“Dalam penanganan kebencanaan, perempuan dilibatkan dalam pengambilan keputusan dalam siklus kebencanaan seperti tanggap darurat, rekonstruksi dan rehabilitasi atau pemulihan,” ujarnya. (R/SR/P1
Baca Juga: Kunjungi Rasil, Radio Nurul Iman Yaman Bahas Pengelolaan Radio
Mi’raj News Agency (MINA)