Gaza, MINA – Kementerian Wakaf dan Urusan Agama di Gaza mengecam agresi pendudukan Zionis Israel pada hari ke lima berturut-turut, Sabtu (13/5) yang menargetkan Pemakaman Beit Lahiya, Jalur Gaza Utara.
Sebuah pernyataan kementerian, seperti dikutip dari PIC, pihaknya berjanji bahwa penargetan makam merupakan indikator berbahaya dan pelanggaran mencolok terhadap kesucian orang yang sudah wafat.
“Tidak aneh bagi pendudukan, yang melakukan kejahatan perang setiap hari terhadap rakyat dan target Palestina, dengan pesawat dan senjata beratnya, anak-anak, wanita, orang tua, dan rumah persembunyian, untuk melakukan kejahatan lain terhadap orang syahid di kuburan mereka,” demikian pernyataan itu.
Kementerian itu menyerukan negara-negara Arab, negara Islam dan semua orang di dunia untuk segera bergerak mendukung Palestina, rakyatnya, masjid dan tempat sucinya, serta bagi para ulama dan penceramah seluruh bangsa untuk mengambil peran nyata mereka dalam mendukung orang Palestina.
Baca Juga: Pengadilan Tinggi Israel Perintahkan Netanyahu Tanggapi Petisi Pengunduran Dirinya
Sebagai akibat dari agresi Zionis secara terus-menerus sejak fajar pada Selasa di Jalur Gaza, Menurut update Kementerian Kesehatan Palestina, 33 telah gugur, dan 147 lainnya luka-luka, termasuk enam anak dan tiga perempuan.
Di antara para martir agresi tersebut adalah enam pemimpin terkemuka dari Brigade Al-Quds cabang militer Gerakan Jihad Islam, yaitu, Iyad al-Hassani, Jihad Ghannam, Tariq Ezz al-Din, Khalil al-Bahtini, Ali Hassan Ghali, dan Ahmed Abu Daqqa. (T/R12/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang