Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemerdekaan Harus Dimaknai Sebagai Kemandirian Riset dan Inovasi

Mujiburrahman Editor : Arif R - Ahad, 17 Agustus 2025 - 15:57 WIB

Ahad, 17 Agustus 2025 - 15:57 WIB

17 Views ㅤ

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko (Doc. Humas BRIN)

Jakarta, MINA – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia menjadi momentum penting untuk merefleksikan capaian bangsa sekaligus merumuskan langkah strategis ke depan, khususnya dalam membangun ekosistem riset dan inovasi yang kokoh.

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko menegaskan, kemerdekaan tidak hanya sebatas bebas dari penjajahan fisik, tetapi juga kemerdekaan dalam berpikir, berinovasi, dan menciptakan solusi berbasis ilmu pengetahuan bagi kemajuan bangsa.

“Makna kemerdekaan hari ini adalah bagaimana kita memerdekakan potensi sains dan teknologi dari berbagai hambatan, sehingga mampu memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan rakyat. Riset dan inovasi adalah instrumen utama untuk memastikan Indonesia tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pencipta teknologi,” kata Handoko dalam keterangan di Jakarta, Ahad (17/8).

Ia menambahkan, ekosistem riset yang kuat merupakan fondasi penting bagi kedaulatan teknologi nasional. Sebagai satu-satunya lembaga riset nasional, BRIN berkomitmen memperkuat kolaborasi lintas sektor, membuka akses terhadap infrastruktur riset, serta mendorong penelitian yang relevan dengan kebutuhan strategis bangsa.

Baca Juga: Kualitas Udara Jakarta Selasa Ini Tidak Sehat bagi Kelompok Rentan

“Kemerdekaan di era ini harus dimaknai sebagai kemampuan bangsa untuk mandiri dalam memenuhi kebutuhan riset, teknologi, dan inovasi yang strategis dan berdampak,” tegasnya.

Lebih lanjut, Handoko menyoroti tantangan global yang dihadapi Indonesia saat ini, mulai dari perubahan iklim, transisi energi, ketahanan pangan, hingga kesehatan. Menurutnya, semua itu membutuhkan riset yang terarah dan inovasi yang cepat diimplementasikan.

“Kita harus berani melompat, bukan hanya berjalan, agar tidak tertinggal dari negara lain. Itu berarti membangun budaya riset yang produktif, kolaboratif, inklusif, dan adaptif terhadap dinamika dunia,” ujarnya.

Dengan semangat kemerdekaan, Handoko berharap seluruh elemen bangsa dapat mendukung penguatan riset dan inovasi agar Indonesia semakin berdaulat serta mampu bersaing di tingkat global. []

Baca Juga: BMKG: Jakarta Didominasi Berawan, Hujan Ringan di Selatan dan Timur

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Internasional
Indonesia
Indonesia