Washington, 4 Muharram 1436/28 Oktober 2014 (MINA) – Sebuah laporan baru yang diterbitkan dalam jurnal medis Amerika Serikat (AS) JAMA Pediatrics menyatakan hampir 25 persen Amerika hidup dalam kemiskinan. Angka ini mencapai tingkat tertinggi dalam 20 tahun terakhir.
Laporan tersebut menemukan lebih dari 16 juta anak-anak hidup dalam garis kemiskinan di Amerika serikat.
Menurut laporan itu, tingkat kemiskinan yang tinggi tersebut berdampak merugikan kesehatan termasuk “risiko kelahiran dengan berat badan rendah, cacat, IQ rendah, dan kematian, seperti dilaporkan Presstv yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa.
Laporan JAMA Pediatrics juga menjelaskan, kerawanan pangan sebagai ancaman kedua bagi anak-anak AS. Satu dari tiga anak-anak miskin mengandalkan kupon makanan.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
“Kerawanan pangan merugikan bagi kesehatan anak-anak, termasuk risiko kesehatan suboptimal,” kata laporan itu.
Angka-angka yang mengejutkan itu menunjukkan, ketika Washington sedang dalam tahap pemulihan ekonomi, telah terjadi kemunduran besar dalam kesejahteraan dan kesehatan anak-anak AS sejak 2009.
“Seharusnya tidak sulit bagi anak-anak untuk tumbuh dan berkembang di negara adikuasa dan terkaya itu,” kata Bruce Lesley, salah satu rekan penulis penelitian dan presiden organisasi advokasi anak yang bernama First Focus.
Laporan itu muncul saat dikeluarkannya proposal anggaran pemerintahan Obama tahun 2015 yang menyerukan pemotongan anggaran Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan.
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan
Tahun lalu, pemotongan anggaran besar-besaran untuk program anti-kemiskinan memiliki dampak buruk pada keluarga dengan anak-anaknya.
Program Perempuan, Bayi dan Anak (WIC), yang menyediakan bantuan makanan untuk anak-anak dan ibu-ibu, adalah salah satu program yang mengalami pemotongan anggaran lebih dari 354 juta Dolar AS.(T/P009/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)