Tel Aviv, 4 Rabiul Awwal 1436/26 Desember 2014 (MINA) – Laporan yang diterbitkan Dewan Nasional Israel untuk Anak (NCC) pada Kamis kemarin menunjukkan, telah terjadi kenaikan 55 persen kemiskinan selama 15 tahun sampai akhir tahun 2013.
Laporan yang tidak memberikan angka untuk 2014 menunjukkan, 30,8 persen anak-anak Israel hidup dalam kemiskinan pada tahun 2013, naik 400% dibandingkan pada 1980 silam, sebagaimana Press Tv melaporkan dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat.
“Sebagian besar anak-anak Israel telah menderita kemiskinan,” kata Yitzchak Kadman, direktur NCC dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan itu menambahkan, ratusan ribu orang menderita kemiskinan, kekurangan ekonomi dan terancam dikucilkan. Ratusan ribu orang beresiko tinggi dalam bahaya besar.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Partai Buruh Israel menggambarkan kemiskinan di Israel adalah ancaman nyata yang dapat menghancurkan masyarakat Israel dari dalam.
Partai Buruh itu juga menuduh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu telah benar-benar gagal dalam pelaksanaan program untuk mengakhiri kemiskinan.
“Sebuah kegagalan sosial, lebih dari 800 ribu anak-anak mengalami kemiskinan yang terjadi tepat di bawah pemerintahnya,” kata Partai Buruh, menuduh Netanyahu telah gagal memimpin Israel.
Sementara itu, Koran Jerusalem Post Israel melaporkan pada Senin lalu, temuan survei terbaru kemiskinan yang diterbitkan oleh organisasi bantuan kemanusiaan Israel, Latet, menunjukkan, ada sekitar 2.546.000 juta orang miskin di Israel, termasuk 932.000 anak-anak.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Laporan tersebut mengungkapkan, seperempat dari anak-anak di Israel tidur dalam keadaan lapar setidaknya beberapa kali setiap bulan, sementara 65 persen dari anak-anak tidak menerima makanan panas di sekolah.
Selain itu, sekitar 32 persen dari anak-anak miskin dikirim ke panti asuhan pada 2014, yang menunjukkan kenaikan tajam dibandingkan dengan 2013. (T/P011/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata