Jakarta, MINA — Menteri Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) Meutya Hafid mengatakan, sekitar 60 juta warga Indonesia masih belum terkoneksi internet. Pemerintah kini tengah mempercepat pembangunan konektivitas digital hingga ke desa-desa tertinggal melalui kolaborasi lintas kementerian.
Menurut Meutya, langkah percepatan itu diwujudkan dalam bentuk nota kesepahaman (MoU) antara Kemkomdigi dan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT). Kolaborasi ini bertujuan untuk memetakan kebutuhan infrastruktur digital secara lebih akurat dan tepat sasaran.
“Dengan MoU ini, Kemkomdigi dan Kemendes PDT akan mencocokkan data desa yang belum terkoneksi untuk menentukan mana yang akan kita prioritaskan untuk dibangun koneksinya di tahun 2026,” ujar Meutya dalam audiensi dengan Kemendes PDT di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, Selasa (21/10).
Ia menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk memberikan akses informasi yang merata bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Baca Juga: KH Miftachul Akhyar: Empat Bekal Penting Kaum Santri Hadapi Bonus Demografi
“Sekitar 60 juta jiwa belum terkoneksi dengan internet, sehingga kita perlu melakukan percepatan karena akses terhadap informasi merupakan hak asasi manusia sesuai amanat UUD 1945,” tegasnya.
Meutya juga menyoroti capaian setahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, di mana Kemkomdigi telah membangun BTS di Papua, menambah titik akses internet, serta menjalin kerja sama dengan operator seluler untuk pemerataan konektivitas di seluruh wilayah.
Sementara itu, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) Yandri Susanto menyatakan bahwa konektivitas menjadi faktor kunci kemajuan desa.
“Salah satu yang sangat menentukan maju atau tidaknya suatu desa itu adalah masalah internet dan sinyal,” ujarnya.
Baca Juga: Peringati Hari Santri, Gus Yahya: Jaga Persatuan, Teladani Semangat KH Hasyim Asyari
Yandri menambahkan, banyak potensi desa yang dapat dimaksimalkan melalui internet.
Ia mencontohkan Desa Kertasana, Kabupaten Pandeglang, yang sukses mengekspor ikan mas koki ke luar negeri berkat akses digital.
“Kami akan menyusun prioritas desa mana yang harus diintervensi lebih dulu, lebih cepat, lebih tepat,” pungkasnya.
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kado Spesial Hari Santri: Presiden Perintahkan Pembentukan Ditjen Pesantren di Kemenag