Lombok, MINA – Tim Penanganan warga negara asing (WNA) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI bekerja sama dengan Basarnas dan penduduk lokal Gili telah mengevakuasi lebih dari 350 orang, dimana sekitar 90 persennya adalah WNA, Selasa (7/8).
Berdasarkan keterangan tertulis Kemlu RI yang diterima MINA, tim Penanganan WNA telah melakukan upaya evakuasi dari Bangsal sejak Senin (6/8). Jumlah WNA di ketiga Pulau Gili adalah sekitar 2000 orang dan lebih dari 1800 orang WNA telah dievakuasi.
Lebih dari 70 permohonan bantuan WNA telah diterima selama 2 hari ini, termasuk permohonan bantuan yang terdiri atas Kedubes Inggris, Perancis, Italia, Finlandia, Spanyol, Jepang, Ceko, Portugal
Nomor Foreign Visitors Help Desk Kemlu (+62 878-6412-4151) juga menerima permohonan bantuan langsung dari relasi para WNA dari negara Jerman, Inggris, AS, Belgia, Spanyol, Portugal, Jepang, Perancis, Yunani, Belanda, Oman, Kuwait.
Baca Juga: Fun Run Solidarity For Palestine Bukti Dukungan Indonesia kepada Palestina
Sementara itu, menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Sutopo Purwo Nugroho, evakuasi wisatawan dan penduduk dari Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air sudah selesai dilakukan pada 7/8/2018 pukul 15.00 WIB. “Semua sudah dievakuasi keluar dari pulau menuju Bali dan Lombok menggunakan 11 kapal.”
“105 orang tewas, 236 orang luka, lebih dari 84.000 orang mengungsi, ribuan rumah rusak akibat gempa 7 SR yang mengguncang Lombok dan Bali (data per 7/8/2018). Diperkirakan jumlah korban bertambah karena evakuasi korban tertimpa bangunan masih dilakukan Tim SAR gabungan,” jelas Sutopo pada laman twitter-nya.(L/R04/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: KNEKS Kolaborasi ToT Khatib Jumat se-Jawa Barat dengan Sejumlah Lembaga