Jakarta, MINA – Pemerintah Republik Indonesia mengecam serangan kelompok bersenjata kepada pos polisi dan fasilitas penampungan pengungsi di Maungtaw Rakhine State pada Jumat (15/8) yang telah mengharuskan ratusan mengungsi dan menyebabkan putaran kekerasan baru.
Indonesia juga menyesalkan telah jatuhnya korban, baik korban jiwa maupun luka-luka, demikian keterangan pers Kemlu RI, yang diterima MINA, Selasa (29/8).
Indonesia mengharapkan Pemerintah Myanmar segera mengambil langkah-langkah untuk segera memulihkan keamanan dan memberikan perlindungan kemanusiaan secara inklusif.
Baca Juga: BRIN Kukuhkan Empat Profesor Riset Baru
Indonesia juga mendorong semua pihak segera menghentikan aksi kekerasan, berkontribusi terhadap pemulihan keamanan serta menghormati hak asasi manusia masyarakat di Rakhine State termasuk masyarakat Muslim.
Situasi di Rahkine State sangat kompleks. Kerja sama semua pemangku kepentingan diperlukan agar perdamaian, keamanan, stabilitas dan pembangunan inklusif, dapat dilakukan di Rakhine State.
Siatuasi yang damai, aman dan Stabil di Myanmar termasuk di Rakhine State penting untuk mendukung terjaganya stabilitas di ASEAN dan pembangunan yang berkelanjutan di kawasan.
Indonesia akan melanjutkan kerjasama dengan Myanmar dalam proses rekonsiliasi, demokratisasi dan pembangunan inklusif, termasuk upaya implementasi rekomendasi laporan Kofi Annan.(R/R04/P1)
Baca Juga: Jateng Raih Dua Penghargaan Nasional, Bukti Komitmen di Bidang Kesehatan dan Keamanan Pangan
Mi’raj News Agency (MINA)