Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KEMLU ISRAEL CIPTAKAN KRISIS DENGAN SELANDIA BARU

Rudi Hendrik - Kamis, 11 September 2014 - 14:09 WIB

Kamis, 11 September 2014 - 14:09 WIB

708 Views

Presiden Israel Reuven Rivlin (Gambar: Flash 90)

<a href=

Presiden Israel Reuven Rivlin (Gambar: Flash 90)" width="300" height="201" /> Presiden Israel Reuven Rivlin (Gambar: Flash 90)

Yerusalem, 16 Dzulqa’dah 1435/11 September 2014 (MINA) – Presiden Israel Reuven Rivlin menuduh Kementerian Luar Negeri menyabotase hubungan Israel dengan Selandia Baru.

Duta Besar Selandia Baru yang baru untuk Israel, seharusnya mempresentasikan identitasnya kepada Presiden Israel, Kamis, tapi jadwal itu tidak bisa terwujud karena Kementerian Luar Negeri Israel menolak diplomat tersebut, Middle East Monitor (MEMO) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Penolakan Kementerian Luar Negeri disebabkan Duta Besar juga mencari pengakuan kepada Otoritas Palestina.

Rivlin menuduh Kementerian Luar Negeri menciptakan krisis dengan salah satu pemerintah yang ramah kepada Israel.

Baca Juga: Laporan MER-C dari RS Indonesia: Kondisi di Gaza Sangat Memilukan

Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth mencatat, itu adalah masalah  penting karena Selandia Baru merupakan kandidat untuk posisi anggota alternatif di Dewan Keamanan PBB.

Surat kabar itu menambahkan, Kementerian Luar Negeri menolak representasi ganda dari Duta Besar di Israel dan Otoritas Palestina dengan dalih khawatir negara-negara asing lainnya melakukan hal yang sama yang akan membuat “status Otoritas Palestina sama dengan status Israel”.

Duta Besar Selandia Baru periode sebelumnya terbuka bergerak antara Yerusalem dan Ramallah.

Surat kabar itu mengatakan bahwa satu-satunya “dosa” yang dilakukan oleh Duta Besar Selandia Baru, Jonathan Carr, adalah ia mengirim surat kepada Kementerian Luar Negeri Israel di mana ia mengatakan bermaksud untuk mengunjungi Ramallah.

Baca Juga: Menlu Yordania Sebut Bencana Kemanusiaan di Gaza Belum Pernah Terjadi Sebelumnya

Selandia Baru terkejut dengan keputusan Israel. Perdana Menteri John Key mengatakan bahwa posisi Israel bertentangan dengan yang selama ini yang diikuti, dan ia menolak tunduk pada dikte Israel. Dia juga meminta Duta Besar baru untuk tinggal di Ankara, Turki.

Sementara Rivlin tidak dapat memaksa Menteri Luar Negeri Avigdor Lieberman untuk membalikkan keputusannya. (T/P001/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Brigade Al-Qassam Unggah Video Serangan Roket ke Israel

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Internasional
Internasional
Eropa