Jakarta, MINA – Indonesia mengecam pernyataan Presiden Perancis Emmanuel Macron yang telah melukai perasaan umat muslim di seluruh dunia dan memecah persatuan antar umat beragama.
“Pernyataan tersebut telah melukai perasaan lebih dari 2 Milyar orang muslim di seluruh dunia dan telah memecah persatuan antar umat beragama di dunia,” tulis Kementerian Luar Negeri RI dalam keterangan pers yang dikutip MINA, Sabtu (31/10).
Pemerintah Indonesia menjelaskan, hak kebebasan berekspresi tidak dilakukan dengan mencederai kehormatan, kesucian dan kesakralan nilai dan simbol agama.
Oleh karena itu, sebagai negara demokrasi ketiga terbesar dan berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia mengajak seluruh negara untuk mendorong persatuan dan toleransi antar umat beragama, terutama ditengah situasi pandemi saat ini.
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
Kemlu RI juga memanggil Duta Besar Prancis di Jakarta, Olivier Chambard, untuk menyampaikan kecaman tersebut.
“Kementerian Luar Negeri memanggil Duta Besar Prancis di Jakarta hari ini. Dalam pertemuan itu, Kementerian Luar Negeri menyampaikan kecaman terhadap pernyataan yang disampaikan Presiden Prancis,” kata Juru Bicara Kemenlu RI, Teuku Faizasyah
Selain itu, Anggota Komisi VIII DPR RI Bukhori Yusuf mengatakan, sudah sepatutnya umat Islam di seluruh dunia marah dan mengecam sikap permusuhan yang ditunjukan secara eksplisit oleh Presiden Prancis.
Hal ini dikatakannya, Selasa (27/10) pada MINA, terkait sikap permusuhan Macron terhadap muslim pasca insiden terbunuhnya seorang guru Prancis yang mempertunjukan kartun Nabi Muhammad di kelas. (R/RE1/RI-1)
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal
Mi’raj News Agency (MINA)