Naypyidaw, MINA –Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI melalui KBRI di Yangon memberikan respon cepat atas tragedi gempa bumi yang terjadi di Myanmar Jumat (28/3) kemaron.
Gempa berkekuatan M 7,7 yang mengguncang Myanmar tidak hanya dirasakan hingga Thailand dan China, tetapi juga menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur di beberapa wilayah terdampak. Salah satu dampak utama gempa ini adalah lumpuhnya Old Sagaing Bridge yang menghubungkan Kota Mandalay dengan Sagaing Region.
Menurut laporan media lokal, sejumlah bangunan di Mandalay mengalami kerusakan berat. Pemerintah Myanmar segera menetapkan status darurat bencana untuk mempercepat respons tanggap darurat dan evakuasi warga terdampak.
“KBRI Yangon tengah memantau dan berkoordinasi dengan otoritas dan komunitas Indonesia untuk mengidentifikasi WNI yang terdampak. Sejauh ini sejumlah WNI yang berada di wilayah Mandalay telah melaporkan dalam keadaan baik. Total WNI yang berada di Myanmar tercatat sekitar 250,” terang Judha Nugraha Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI.
Baca Juga: Lebih dari 140 Orang Tewas di Myanmar Akibat Gempa Dahsyat
Sementara itu, di Thailand, Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra telah menetapkan Bangkok sebagai zona darurat. Langkah cepat diambil dengan mengeluarkan peringatan nasional melalui SMS dan media, serta menyiagakan layanan transportasi, rumah sakit, dan bandara untuk mengantisipasi kemungkinan gempa susulan.
“Sejauh ini belum terdapat laporan adanya WNI di Thailand yang menjadi korban gempa. Total jumlah WNI yang tercatat menetap di Thailand sejumlah 2.379 orang,” imbuh Judha.
Kemlu memastikan Indonesia siap memberikan dukungan pemulihan di daerah terdampak.
“Belasungkawa sedalam-dalamnya atas gempa bumi yang melanda Myanmar dan Thailand. Doa kami menyertai rakyat Myanmar dan Thailand selama masa sulit ini,” ujar Kemlu RI dalam keterangan resminya.
Baca Juga: Israel Bom Pinggiran Beirut Meski Ada Gencatan Senjata
Indonesia siap memberikan dukungan yang diperlukan untuk upaya pemulihan, terutama di daerah yang terdampak. Bagi WNI yang terdampak gempa, dapat menghubungi KBRI Yangon atau KBRI Bangkok.
Kepala junta Min Aung Hlaing mengatakan, setidaknya 144 orang telah tewas, dengan 732 orang dipastikan terluka, dan memperingatkan jumlah korban kemungkinan akan meningkat.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menteri Rusia: BRICS Akan Bangun Sistem Pembayaran ‘Digital’ bagi Anggotanya