Moskow, 20 Muharram 1438/21 Oktober 2016 (MINA) – Setelah Rusia menuding jet tempur Belgia melakukan serangan di sekitar Aleppo, Suriah yang menewaskan warga sipil, tapi Belgia membantah, Kementerian Luar Negeri Rusia memanggil Duta Besar Belgia pada Jumat (21/10).
Rusia mengklaim bahwa serangan udara jet Belgia menewaskan enam warga sipil di dekat Aleppo. Demikian Nahar Net memberitakan yang dikutip MINA.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova mengkonfirmasikan kepada AFP bahwa Duta Besar Belgia Alex Van Meeuwen memenuhi panggilan untuknya.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia pada Rabu mengatakan bahwa enam orang tewas dan empat terluka oleh serangan udara di wilayah Aleppo ketika dua pesawat F-16 Belgia hadir di wilayah tersebut.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Namun Belgia membantah klaim tersebut dan menuntut Rusia menarik pernyataan itu secara resmi. Pada hari Rabu lalu, Duta Besar Rusia dipanggil ke Kementerian Luar Negeri Belgia di Brussels untuk membantah klaim tersebut.
Belgia mengatakan bahwa peta dengan jalur penerbangan yang disediakan oleh Rusia di Suriah menunjukkan nomor identifikasi pesawat tersebut bukan milik Angkatan Udara Belgia.
Namun juru bicara Menteri Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov mengatakan pada Kamis bahwa Moskow yakin dengan informasinya.
“Rusia memiliki kemampuan pertahanan udara yang efektif, yang memungkinkan untuk melakukan pemantauan 24 jam aktivitas udara praktis seluruh wilayah Suriah dan yang melampaui batas,” kata Konashenkov.
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza
Pada bulan Mei, Belgia mengumumkan akan memperpanjang serangan udara F-16 miliknya untuk menargetkan militan Islamic State (ISIS/Daesh) di Suriah setelah terjadi serangan bom mematikan di Brussels pada bulan Maret yang diklaim oleh ISIS. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka