Jakartam MINA – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam insiden ledakan di salah satu pelabuhan di Iran.
insiden yang terjadi pada Sabtu (26/4) itu menewaskan sedikitnya 25 orang dan melukai lebih dari 700 orang. Diduga ledakan di pelabuhan yang berlokasi di kota Bandar Abbas itu berasal dari bahan kimia dalam tangki gas.
“KBRI Tehran melaporkan hingga saat ini tidak ada warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban ledakan tersebut,” ujar Juru Bicara Kemlu, Roy Sumirat, Ahad (27/4).
Berdasarkan data Kemlu RI, saat ini terdapat 385 WNI berada di Iran, sebagian besar adalah mahasiswa yang tinggal di Qom.
Baca Juga: 6 Warga Ambon Meninggal Dunia Akibat Rabies, Kemenkes Gerak Cepat
Selain itu sejumlah besar WNI lainnya tinggal di Ibu Kota Iran yaitu Tehran. “Jadi, tidak ada WNI yang tinggal di Bandar Abbas,” katanya.
Namun, Roy mengatakan ada dua WNI yang sempat bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) di Bandar Abbas. “Tahun lalu mereka bekerja di sana, tetapi keduanya sudah kembali ke Indonesia,” ujarnya.
Kedutaan Besar RI di Teheran telah mengeluarkan imbauan kepada seluruh WNI di wilayah Iran, khususnya di sekitar lokasi kejadian, untuk tetap waspada dan menghindari area yang berpotensi berbahaya.
Selain itu, Kedutaan Besar juga membuka layanan hotline bagi WNI yang membutuhkan informasi atau bantuan. []
Baca Juga: Gubernur Jabar Hentikan Dana Hibah untuk Yayasan Pendidikan
Mi’raj News Agency (MINA)