Jakarta, 24 Shafar 1438/24 November 2016 (MINA) – Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menginisiasi program penguatan lembaga penelitian dan pengembangan (Litbang) melalui Program Pengembangan Pusat Unggulan Iptek (PUI) yang diarahkan untuk penguatan kapasitas dan kapabilitas lembaga Litbang guna menjawab tantangan yang dihadapi.
Berdasarkan amanat dari Perpres No. 2 th 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (2015-2019), peranan Iptek diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian nasional.
Terdapat minimal tiga tantangan yang dihadapi, yaitu Meningkatkan dukungan nyata iptek terhadap peningkatan daya saing sektor-sektor produksi barang dan jasa, Meningkatkan dukungan iptek untuk keberlanjutan dan pemanfaatan sumberdaya alam baik hayati maupun nir-hayati, dan Meningkatkan dukungan iptek untuk penyiapan masyarakat Indonesia menyongsong kehidupan global yang maju dan modern.
“Penguatan kelembagaan iptek merupakan langkah penting dalam penguatan sistem inovasi nasional agar lembaga iptek dapat berkinerja tinggi dengan menghasilkan inovasi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas adopsi pengguna teknologi (masyarakat, industri, dan pemerintah),” kata Patdono Suwignjo, Dirjen Kelembagaan Iptek dan Dikti saat Coffie Morning bertajuk Menjawab Tantangan Buah Lokal Dan Produk Pangan Unggulan Indonesia, di Gedung D, Kemristekdikti, Jakarta, Kamis (24/11).
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Sejak tahun 2012-2016 program ini terus dikembangkan agar lembaga litbang mampu menghasilkan produk iptek maupun produk inovasi yang berbasis demand/market driven dalam rangka mendukung peningkatan daya saing pengguna teknologi (dunia usaha, industri kecil dan menengah, pemerintah, dan masyarakat) sesuai potensi ekonomi daerah.
“Saat ini telah ada 45 lembaga Litbang unggul dan 19 di antaranya telah berstatus dan ditetapkan sebagai Pusat Unggulan Iptek (PUI). Bidang yang menjadi fokus unggulan dari PUI tersebut antara lain mencakup Pangan dan Energi, Teknologi dan Manajemen Transportasi, Teknologi Infomasi dan Komunikasi, Teknologi Pertahanan dan Keamanan, Teknologi Kesehatan dan Obat, serta Material Maju,” ujarnya.
Selain itu, tambahnya, diharapkan pula mendukung program kemaritiman, sosial budaya humaniora, dan dukungan aspek kebijakan.
Dalam bidang fokus unggulan pangan, beberapa produk unggulan mencakup varietas-bibit buah lokal Indonesia dan produk unggulan pangan padi, kedelai termasuk teknologi pengolahan pasca panen. Produk unggulan tersebut dihasilkan PUI Hortikultura Tropika IPB, PUI Tanaman Padi-Kementan, PUI Aneka Kacang dan Umbi-Kementan serta PUI Pasca Panen Pertanian-Kementan.
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
“Keempat lembaga Litbang ini telah berstatus sebagai Pusat Unggulan Iptek yang ditetapkan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) pada tahun 2013-2015,” tutupnya. (L/ima)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September