AL-QUR’AN adalah kalam Allah yang diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia, cahaya yang menerangi jalan kehidupan, dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Di antara hamba-hamba yang paling mulia di sisi Allah adalah mereka yang menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup, membaca, menghafal, memahami, serta mengamalkannya dalam keseharian.
Siapakah ahlul Qur’an? Menurut ulama salaf, Ahlul Qur’an bukan hanya mereka yang menghafal Al-Qur’an, tetapi juga yang memahami, mengamalkan, dan hidup sesuai dengan ajarannya. Abdullah bin Mas’ud ra berkata, “Ahlul Qur’an adalah mereka yang menghalalkan apa yang dihalalkan oleh Al-Qur’an, mengharamkan apa yang diharamkannya, mengamalkan kandungannya, dan tidak berpaling darinya.” Jadi, seseorang bisa menjadi Ahlul Qur’an meskipun tidak hafal seluruhnya, asalkan ia menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidupnya.
Ahlul Qur’an tidak hanya memperoleh kemuliaan di dunia, tetapi juga mendapatkan keutamaan luar biasa di akhirat, termasuk syafaat dan derajat tinggi di surga. Betapa beruntungnya mereka yang hatinya selalu terikat dengan wahyu Ilahi, menjadikannya sebagai sumber ketenangan, petunjuk dalam bertindak, serta bekal abadi menuju kebahagiaan sejati. Berikut beberapa kemuliaan ahlul Qur’an baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Pertama, Ahlul Qur’an, Golongan yang Dimuliakan Allah. Ahlul Qur’an adalah mereka yang senantiasa berinteraksi dengan Al-Qur’an, baik dengan membacanya, menghafalkannya, memahami maknanya, serta mengamalkan ajarannya dalam kehidupan sehari-hari. Kemuliaan mereka dijamin oleh Allah dan Rasul-Nya, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam,
Baca Juga: Zionis Israel, Laknat Abadi dalam Sejarah Kemanusiaan
إِنَّ لِلَّهِ أَهْلِينَ مِنَ النَّاسِ
“Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga dari kalangan manusia.” Para sahabat bertanya, “Siapakah mereka, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Mereka adalah Ahlul Qur’an, keluarga Allah dan hamba pilihan-Nya.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).
Betapa mulianya seseorang yang diakui sebagai keluarga Allah di dunia ini. Mereka mendapatkan perhatian khusus dari Sang Pencipta, dibimbing dalam kebaikan, dan dijaga dalam kehidupannya. Tidak ada kedudukan yang lebih agung daripada menjadi bagian dari hamba pilihan Allah.
Kedua, Ahlul Qur’an, Manusia Terbaik di Dunia. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
“Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari).
Baca Juga: Kewajiban Memuliakan, Melindungi dan Mempertahankan Masjid Al-Aqsa
Di antara sekian banyak manusia yang berlomba-lomba mengejar keutamaan di dunia, yang terbaik adalah mereka yang hidup bersama Al-Qur’an. Menjadi penghafal, pengamal, dan penyampai risalah suci ini bukan hanya membawa keberkahan di dunia, tetapi juga menjadi investasi abadi untuk akhirat.
Ketiga, Ahlul Qur’an Mendapat Syafaat di Akhirat. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ
“Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi para pembacanya.” (HR. Muslim).
Di hari yang penuh ketakutan, saat semua amal ditimbang, dan manusia mencari perlindungan, Al-Qur’an akan datang sebagai pembela bagi orang-orang yang mencintainya di dunia. Sungguh suatu kenikmatan yang luar biasa, memiliki sahabat setia yang akan membelamu di saat tidak ada lagi pertolongan manusia.
Baca Juga: Doa-Doa Mustajab dalam Al-Qur’an dan Sunnah
Keempat, Kedudukan Ahlul Qur’an di Surga. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِي الدُّنْيَا فَإِنَّ مَنْزِلَتَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَؤُهَا
“Dikatakan kepada ahli Al-Qur’an: ‘Bacalah dan naiklah serta tartilkan sebagaimana engkau mentartilkannya di dunia. Karena tempat tinggalmu di akhirat sesuai dengan ayat terakhir yang engkau baca.'” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).
Setiap huruf yang dibaca di dunia menjadi tangga untuk naik ke derajat tertinggi di surga. Ahlul Qur’an tidak hanya hidup mulia di dunia, tetapi juga mendapatkan posisi istimewa di akhirat. Semakin banyak ayat yang mereka hafalkan dan amalkan, semakin tinggi pula derajat yang mereka raih di surga.
Kelima, Keutamaan Menghafal Al-Qur’an. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
Baca Juga: Tanah yang Dirampas, Hak yang Diinjak, Dosa Historis Israel
مَنْ قَرَأَ الْقُرْآنَ وَعَمِلَ بِمَا فِيهِ أُلْبِسَ وَالِدَاهُ تَاجًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Barang siapa menghafal Al-Qur’an dan menghalalkan yang dihalalkannya serta mengharamkan yang diharamkannya, maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga dan menerima syafaatnya untuk sepuluh anggota keluarganya yang telah ditetapkan masuk neraka.” (HR. Tirmidzi).
Tidak hanya bagi dirinya, tetapi hafalan Al-Qur’an yang diamalkan akan menjadi penyelamat bagi orang-orang terkasihnya. Bayangkan kebahagiaan seorang anak yang menghadiahkan mahkota cahaya kepada orang tuanya di akhirat karena Al-Qur’an yang ia hafalkan.
Keenam, Ahlul Qur’an Mendapat Cahaya di Kubur. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
اجْعَلُوا مِنْ صَلَاتِكُمْ فِي بُيُوتِكُمْ وَلاَ تَجْعَلُوهَا قُبُورًا
“Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian seperti kuburan. Sesungguhnya setan lari dari rumah yang dibacakan surat Al-Baqarah di dalamnya.” (HR. Muslim).
Baca Juga: Tausiyah Pernikahan, Keluarga Sakinah Cermin Kehidupan Berjamaah
Bacaan Al-Qur’an tidak hanya menerangi rumah di dunia, tetapi juga menjadi cahaya di dalam kubur. Betapa indahnya kehidupan seorang Ahlul Qur’an, yang bahkan setelah wafat pun tetap bersinar di alam barzakh dengan cahaya yang dipancarkan dari ayat-ayat yang ia baca dan amalkan.
Ketujuh, Ahlul Qur’an Berada dalam Lindungan Malaikat. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِنَّ الْمَلَائِكَةَ تَحْضُرُ قِرَاءَةَ الْقُرْآنِ
“Sesungguhnya malaikat menghadiri bacaan Al-Qur’an.” (HR. Muslim).
Tidak ada yang lebih menenangkan hati daripada mengetahui bahwa setiap kali kita membaca Al-Qur’an, malaikat-malaikat Allah berada di sekeliling kita. Mereka datang membawa rahmat dan keberkahan, serta menjadikan bacaan itu sebagai saksi di hadapan Allah pada hari kiamat.
Baca Juga: Cara Allah Menjawab Doa Kaum Muslimin untuk Menghancurkan Zionis Israel
Ketujuh, Ahlul Qur’an Memiliki Hati yang Bersih dan Paling Mulia. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَثَلُ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَهُوَ حَافِظٌ لَهُ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ
“Perumpamaan orang yang membaca Al-Qur’an dan ia hafal di dalam hatinya, maka ia bersama para malaikat yang mulia dan taat.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Tidak hanya mendapatkan kemuliaan di dunia, seorang Ahlul Qur’an juga akan dikumpulkan bersama para malaikat yang suci di akhirat. Betapa besar penghormatan bagi mereka yang menjaga Al-Qur’an di dalam hati dan hidup sesuai dengan tuntunannya.
Kedelapan, Ahlul Qur’an Dijauhkan dari Kesengsaraan Hidup. Allah Ta’ala berfirman,
Baca Juga: HAM Versi Amerika, Hak untuk Menindas yang Lemah
فَمَنِ ٱتَّبَعَ هُدَایَ فَلَا یَضِلُّ وَلَا یَشْقَىٰ
“Barang siapa mengikuti petunjuk-Ku, maka dia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.” (Qs. Thaha: 123).
Hidup ini penuh ujian, tetapi bagi Ahlul Qur’an, Al-Qur’an menjadi cahaya yang menuntun mereka di setiap langkah. Tidak ada kesengsaraan bagi hati yang selalu terhubung dengan wahyu Ilahi, karena mereka senantiasa dalam lindungan petunjuk-Nya.
Kesembilan, Ahlul Qur’an Diangkat Derajatnya oleh Allah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda
إِنَّ اللَّهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الْكِتَابِ أَقْوَامًا وَيَضَعُ بِهِ آخَرِينَ
“Sesungguhnya Allah akan mengangkat suatu kaum dengan kitab ini (Al-Qur’an), dan merendahkan yang lain dengannya.” (HR. Muslim).
Baca Juga: Tarian Erotis Wanita Arab dan Derita Palestina
Kehormatan sejati tidak terletak pada harta atau kedudukan, melainkan pada kedekatan seseorang dengan Al-Qur’an. Orang yang hidup bersama Al-Qur’an akan Allah angkat derajatnya di dunia maupun di akhirat.
Kesepuluh, Ahlul Qur’an Mendapat Pahala Berlipat Ganda. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا
“Barang siapa membaca satu huruf dari kitab Allah, maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat.” (HR. Tirmidzi).
Tidak ada ibadah yang semudah dan sebesar pahalanya seperti membaca Al-Qur’an. Setiap huruf yang dilafalkan adalah investasi akhirat yang terus berlipat, menjadikan Ahlul Qur’an sebagai orang yang paling beruntung.
Baca Juga: Ketika Dolar AS Jadi Alat Imperialisme Modern
Kesebelas, Ahlul Qur’an Memiliki Jiwa yang Tenang. Allah Ta’ala berfirman,
أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَىِٕنُّ ٱلْقُلُوبُ
“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.” (Qs. Ar-Ra’d: 28).
Dalam kehidupan yang penuh tekanan, Ahlul Qur’an mendapatkan ketenangan sejati. Setiap ayat yang mereka baca adalah sumber ketenangan dan keteguhan hati dalam menghadapi segala cobaan hidup.
Keduabelas, Ahlul Qur’an Dapat Menjadi Pemimpin yang Adil. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
Baca Juga: Amerika dan Imperialisme Modern, Dunia dalam Cengkeraman Dollar
يَؤُمُّ الْقَوْمَ أَقْرَؤُهُمْ لِكِتَابِ اللَّهِ
“Yang paling berhak menjadi imam adalah yang paling banyak hafalannya terhadap kitab Allah.” (HR. Muslim).
Kepemimpinan sejati bukan hanya soal kekuasaan, tetapi soal kedekatan dengan Allah. Ahlul Qur’an layak menjadi pemimpin karena mereka membawa cahaya wahyu dalam setiap keputusan yang mereka buat.
Ketigabelas, Ahlul Qur’an Dicintai Oleh Makhluk di Langit dan Bumi. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِذَا أَحَبَّ اللَّهُ عَبْدًا نَادَى جِبْرِيلَ: إِنِّي أُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبَّهُ، فَيُحِبُّهُ جِبْرِيلُ، فَيُنَادِي جِبْرِيلُ فِي أَهْلِ السَّمَاءِ: إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبُّوهُ، فَيُحِبُّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ، ثُمَّ يُوضَعُ لَهُ الْقَبُولُ فِي الْأَرْضِ
“Jika Allah mencintai seorang hamba, Dia memanggil Jibril dan berkata: ‘Aku mencintai si Fulan, maka cintailah dia.’ Jibril pun mencintainya, lalu Jibril menyeru kepada penghuni langit: ‘Sesungguhnya Allah mencintai si Fulan, maka cintailah dia.’ Maka penghuni langit pun mencintainya, lalu Allah jadikan penerimaan baginya di bumi.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Betapa luar biasa keberkahan bagi Ahlul Qur’an. Mereka tidak hanya dicintai di bumi, tetapi juga di langit. Ketulusan mereka dalam mencintai firman Allah membuat seluruh makhluk pun mencintai mereka.
Keempatbelas, Menjadi Ahlul Qur’an Adalah Karunia Terbesar. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِنَّ أَشْرَفَ النَّاسِ حَمَلَةُ الْقُرْآنِ
“Sesungguhnya orang yang paling mulia adalah mereka yang membawa Al-Qur’an.” (HR. Baihaqi).
Menjadi Ahlul Qur’an adalah kemuliaan yang tiada tara. Mereka mendapatkan kehormatan di dunia, syafaat di akhirat, dan tempat tertinggi di surga. Marilah kita semua berusaha menjadi bagian dari Ahlul Qur’an, karena itulah jalan menuju kebahagiaan sejati.
Menjadi Ahlul Qur’an adalah anugerah terbesar yang membawa keberkahan di dunia dan keselamatan di akhirat. Bukan hanya tentang hafalan, tetapi tentang bagaimana hati dan hidup kita terikat dengan wahyu Ilahi. Al-Qur’an adalah cahaya yang menuntun, penyejuk dalam kesulitan, dan sahabat yang setia hingga ke liang lahad. Maka, mari kita jadikan Al-Qur’an sebagai pedoman sejati, agar kelak kita termasuk hamba-hamba pilihan yang dimuliakan Allah di dunia dan dikumpulkan bersama para penghuni surga di akhirat.[]
Mi’raj News Agency (MINA)