Jakarta, MINA – Pada zaman modern ini, isu kesehatan mental sudah semakin sering dibahas. Adanya keterbukaan informasi membuat masyarakat semakin melek tentang pentingnya menjaga kesehatan mental.
Merangkum dari berbagai sumber, kesehatan mental merupakan kondisi dimana individu memiliki kesejahteraan yang tampak dari dirinya yang mampu menyadari potensinya sendiri, memiliki kemampuan untuk mengatasi tekanan hidup normal pada berbagai situasi dalam kehidupan, mampu bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya.
Apabila kesehatan mental bermasalah, tentu akan mengganggu kehidupan sehari-hari bahkan menghambat perkembangan seseorang. Sehingga gangguan mental, khususnya pada anak, tidak bisa dianggap sepele oleh para orang tua.
Menurut Kementerian Kesehatan RI, ada beberapa gejala atau tanda gangguan mental yang mungkin terjadi pada anak.
Baca Juga: Bahaya Bullying, Tinjauan Ilmiah dan Perspektif Islam
Pertama, Perubahan Perilaku. Ini merupakan tanda munculnya penyakit mental pada anak yang tergolong mudah disadari melalui aktivitas sehari-hari baik di rumah maupun di sekolah.
Ketika anak menjadi lebih sering bertengkar, cenderung kasar, hingga berkata kasar yang menyakitkan orang lain padahal sebelumnya tidak, maka orang tua perlu curiga.
Tak hanya itu saja, orang tua juga bisa melihat perubahan perilaku anak seperti menjadi lebih mudah marah dan merasa frustasi.
Kedua, Perubahan Mood. Tanda penyakit mental lainnya adalah mood atau suasana hati anak yang berubah secara tiba-tiba. Kondisi ini bisa berlangsung sebentar hingga dalam jangka waktu yang tidak menentu.
Baca Juga: Manfaat Susu bagi Kesehatan
Tentunya, hal ini bisa mengakibatkan masalah pada hubungan dengan keluarga serta teman sebaya. Ini merupakan gejala umum dari depresi, ADHD, hingga kelainan bipolar.
Ketiga, Kesulitan Berkonsentrasi. Anak-anak yang menderita gangguan mental cenderung sulit fokus atau memperhatikan dalam waktu yang lama. Selain itu, mereka juga memiliki kesulitan untuk duduk diam dan membaca.
Tanda penyakit mental yang satu ini dapat menyebabkan menurunnya performa di sekolah juga perkembangan otaknya.
Keempat, Penurunan Berat Badan. Gangguan makan, stres, hingga depresi dapat menjadi penyebab anak kehilangan nafsu makan, mual, dan muntah yang berkelanjutan.
Baca Juga: Indonesia Lakukan Operasi Jantung Robotik untuk Pertama Kalinya
Kelima, Menyakiti Diri Sendiri. Orang tua harus memerhatikan saat anak sering mengalami kekhawatiran serta rasa takut berlebih. Perasaan ini dapat berujung pada keinginannya untuk menyakiti diri sendiri.
Biasanya, ini menjadi akumulasi dari perasaan stres serta menyalahkan diri sendiri karena gangguan mental juga mengakibatkan anak sulit mengelola emosi.
Ini juga menjadi tanda gangguan mental pada anak yang perlu dicermati karena tidak menutup kemungkinan berujung pada percobaan bunuh diri.
Keenam, Muncul Berbagai Masalah Kesehatan. Penyakit atau gangguan mental juga dapat ditandai dengan masalah pada kesehatannya, misal anak mengalami sakit kepala dan sakit perut yang berkelanjutan.
Baca Juga: Puluhan Ribu Anak Papua Barat Terima Vaksin Polio
Ketujuh, Perasaan yang Intens. Anak-anak kadang menghadapi perasaan takut yang berlebihan tanpa alasan. Tanda gangguan mental pada anak ini seperti menangis, berteriak atau mual disertai dengan perasaan sangat intens.
Perasaan ini pun dapat menyebabkan efek seperti kesulitan bernapas, jantung berdebar atau bernapas dengan cepat, yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Beberapa gejala di atas, bisa memberikan warning kepada para orang tua untuk lebih peduli terhadap kesehatan mental anak-anak.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kemenkes Bantu Korban Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki