Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kenalkan Dakwah Seru Kepada Anak

Rana Setiawan - Jumat, 7 Desember 2018 - 23:53 WIB

Jumat, 7 Desember 2018 - 23:53 WIB

25 Views

animasi nusa dan rara

Oleh : Helena Sari, Mahasiswa Peserta Klinik Jurnalistik Jurusan KPI Fakultas Dakwah dan Komunkasi UIN Ar-Raniry                                               

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika ia memberi pelajaran kepadanya, “wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah kezhaliman besar”. (Q.S. Luqman:13)

Era modern telah membawa kita semua untuk lebih berfikir cerdas dalam segala hal. Fasilitas internet yang begitu mendukung untuk terus menggali semua ilmu pengetahuan mulai dari mencari ilmu serta menuntut ilmu, mulai dari mengajarkan hingga mengingatkan. Semua telah terkemas sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.

Seperti yang telah kita ketahui bersama saat ini dakwah begitu diminati oleh setiap kalangan dengan alasan berbagi macam. Mulai dari adanya keingintahuan besar terhadap Islam, serta kesukaannya terhadap cara penyampaian seorang da’i yang akhirnya dijadikan sebagai hobi untuk terus mendengar setiap kajian. Saat ini pula Da’i begitu cerdasnya dalam menarik minat mad’u untuk terus mendengar dakwah.

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-11] Ragu-ragu Mundur!

Contohnya saja seperti dahsyatnya minat semua kalangan untuk mendengar tausiah begitu memukau serta mampu membekas dihati audien setiap kajian yang disampaiakan, adalah Ustad Abdul Somad seorang pendakwah yang sering mengkaji tentang soalan agama baik dari segi hadis dan fiqih tak tinggal pula beliau sering membahas persoalan serta jalan keluar dari pada permasalahan masa kini sesuai dengan pertanyaan masyarakat ketika ia memberikan kajian.

Begitupun dengan pendirinya Shif (pemuda hijrah) pendakwah asal Aceh yang namanya begitu dikenal muda-mudi karena banyaknya video yang tersebar di Youtube tentang kajiaannya. Adalah Teungku Hanan Attaki seorang da’i cerdas yang mampu menarik minat remaja ketika berdakwah karena kajian seru serta mudah dimengerti.

 Lain kalangan dewasa lain pula kalangan remaja, setiap yang haus akan ilmu agama juga membutuhkan hal menyenangkan ketika mendengar kajian tentang Islam. Seperti ustad Somad dan ustad Hanan yang begitu disenangi oleh kalangan remaja hingga dewasa ketika memberikan ceramah, hal itu pula tentunya tak luput dari metode ceramah yang telah dipelajari oleh masing-masing da’i, konsep jiwa yang terus dipahami seorang da’i sehingga mempermudah mad’u untuk menyukai ilmu agama.

Kegiatan mengajak taat syariah serta aklak tidak hanya berlaku untuk disampaiakan kepada kalangan remaja dan dewasa. Proses kita menuju dewasa justru dimulai dari kita menjadi seorang anak-anak.

Baca Juga: Muasal Slogan ”Al-Aqsa Haqquna”

Anak merupakan kado indah amanah Tuhan kepada setiap orang tua, segala upaya dilakukan orangtua untuk melihat anaknya tumbuh dan berkembang dengan baik. Dipenuhi segala kebutuhan dibesarkan dengan penuh kasih sayang, pemenuhan segala kebutuhan jasmani tentu saja bukan hal cukup bagi anak, anak membutuhkan pengetahuan tentang siapa Tuhannya, kepada siapa ia harus berbakti, sikap baik apa yangharus ia miliki.

Ketika pola pikirnya mulai terbentuk anak mulai sadar suka dengan hal-hal yang menyenangkan. Anak sebaik mungkin dididik sejak dini sehingga tidak terpengaruh dengan keadaan yang tak diinginkan.

Penanaman rasa cinta akan sang pecipta melalui dakwah untuk disampaikan kepada anak tidaklah semudah disampaikan kepada usia tingkat remaja dan dewasa namun memerlukan cara serta metode untuk menyampaikan dakwah kepada anak-anak agar mereka mau mendengar dengan baik, merekam dalam ingatan sehingga membekas serta mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Adapun cara menyampaikan dakwah kepada anak dapat dilakukan di antaranya dengan merebut hati serta menarik minat. Anak sejatinya merupakan kertas polos yang mudah menerima apa saja yang dimasukkan kedalam fikirannya. Namun anak pula membutuhkan kepercayaan dan ketertarikan tinggi terhadap  yang dipelajari, oleh karena itu penting bagi kita untuk merebut dan menarik minat mereka sehingga memudakan kita dalam mengenalkan agama kepada mereka misalnya menarik minat mereka kepada Al-Quran, ketika mereka menyukai kita otomatis mereka menyukai apa yang kita bicarakan.

Baca Juga: Enam Prinsip Pendidikan Islam

Bahasa kasih sayang dan penuh kelembutan. Jiwa ingin dimanja tentunya sangat melekat dihati anak, mereka butuh kasih sayang baik dari orang tua ataupun yang mengajarkan, tentunya dalam mengajar kita harus menggunakan bahasa yang sangat lembut kepada anak menampilkan bahwa kita meyayangi mereka sehingga mereka mau menerima kebaikan yang disampaikan, tentunya ketika meyampaikan kebaikan kita membutuhkan kosa kata yang mudah mereka pahami namun tetap dengan nada yang disesuaikan dengan usia anak.

Bahasa sederhana dan mudah dimengerti. Di usia anak yang masih dini mereka tentunya belum banyak menguasai kosa dan makna kata secara luas sesuai kadar umur oleh karnanya perlu pula bagi kita untuk memilah milih menjelaskan sesuatu tentang Islam dengan bahasa yang mudah mereka mengerti.

Bermain sambil belajar. Ungkapan ini mungkin tak asing lagi bagi kita, namun tak bisa dipungkiri bahwa anak sangat aktif dalam segala hal mereka terus mencari halbaru setiap waktunya mereka mudah bosan jika hanya terpaku dengan terus mendengar, mereka lebih suka bermain ketimbang belajar, misalnya mengenalkan kisah nabi melalui nyanyian, rukun Islam dan iman dengan lagu-lagu maka dari itu metode bermain sambil belajar sangat efktif untuk membangkitkan minat belajar anak terutama dalam kebaikan.

Berdakwah dengan berdongeng atau menceritakan kisah. Anak lebih menyukai hal-hal unik ketika menerima ilmu baru, mereka lebih menyukai proses belajar dengan mendengar kisah-kisah petualangan. Misalnya ketika kita ingin mengenalkan kepada anak tentang sang pencipta kita bisa menggunakan dongeng maupun kisah Nabi-nabi Allah.

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-10] Makanan dari Rezeki yang Halal

Dakwah wisata dan kesesuaian terhadap hobi, Alam mampu menarik minat anak untuk diajak mengenal Islam, menjelaskan kepada mereka dengan cara melihat sendiri ciptaan Ilahi, selain anak lebih bersemangat karena diajak untuk jalan-jalan mereka juga mendapatkan ilmu pengetahuan.

Cara menyampaikan kebaikan kepada anak memang tidak semudah da’i-da’i biasanya yang menyeru kepada kalangan remaja dan dewasa, banyak sekali metode yang harus digunakan. Saat ini pula mengingat banyak sekali anak-anak yang mulai diberikan gawai (gadget) oleh orang tua sehingga anak bisa belajar seru bersama media massa seperti Youtube.

 Salah satu film kartun buah dari pemikiran pemuda dakwah telah hadir di Indonesia. Karya studio The Little Gianz dalam animasi berjudul Nussa yang menjadi tontonan menghibur serta sangat banyak faedahnya untuk anak-anak dalam mendapatkan ilmu agama, moral dan akhlak terpuji yang tentunya sangat dibutuhkan anak.

Anak adalah masa depan bangsa, pendidikan yang baik merupakan pondasi untuk membentuk bangsa, oleh karena itu pengenalan tentang kebaikan mesti diterapkan sejak dini, suksesnya seorang pendakwah justru tergantung dari apa yang dipahami dan diamalkan oleh pendengar termasuk dunia anak-anak.(AK/R01/P2)

Baca Juga: Wawancara Eksklusif Prof. Anbar: Pendidikan Jaga Semangat Anak-Anak Gaza Lawan Penindasan

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
MINA Millenia
Palestina
Kolom
Indonesia