Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mina Wisata Technopark, Desa Binaan BSI di Sleman

kurnia - Jumat, 23 Desember 2022 - 15:35 WIB

Jumat, 23 Desember 2022 - 15:35 WIB

5 Views ㅤ

Yogyakarta, MINA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus mengembangkan desa-desa binaan melalui program Desa BSI (Bangun Sejahtera Indonesia).

Salah satu desa binaan BSI di Mina Wisata Techno Park Samberembe di Kalurahan Candibinangun, Sleman, Yogyakarta diharapkan menjadi Desa Sentra Mina Padi untuk wilayah sekitarnya.

Direktur Compliance & Human Capital BSI Tribuana Tunggadewi berharap Mina Wisata Technopark Samberembe ini menjadi percontohan dan pengembangan Mina Wisata di Sleman. Demikian keterangan yang dierima MINA, Jumat (23/12).

Kalurahan Candi Binangun dipilih sebagai Desa BSI karena memiliki potensi sumberdaya lokal untuk pengembangan pertanian mina padi. Selain itu, kalurahan ini berdekatan dengan area wisata Kaliurang dan Merapi yang dinilai memungkinkan untuk pengembangan Desa Wisata.

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

Mina Padi adalah suatu bentuk usaha tani gabungan (combined farming) yang memanfaatkan genangan air sawah menjadi kolam budidaya ikan jenis nila merah.

Pengembangan Desa BSI yang berbasis agrowisata Mina Padi ini sebagai bagian program pemberdayaan masyarakat sekaligus implementasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dan kontribusi nyata pada upaya pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Dewi berharap, segala bentuk pendampingan dan bantuan dari berbagai pihak mampu mengembangkan Desa Samberembe menjadi salah satu tujuan wisata alternatif di Sleman.

Program bantuan yang diberikan berupa bibit ikan dan padi serta pembinaan selama dua tahun. Tujuan program tersebut untuk memfasilitasi penerima manfaat melalui penguatan dan pengembangan sumberdaya ekonomi lokal sehingga dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan.

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

“Yang penting dan utama adalah pendampingan pembinaan,” ungkap Dewi.

BSI dengan BSI Maslahat berkolaborasi memberdayakan masyarakat desa sekaligus memberikan pendampingan bagi 50 kepala keluarga (KK) sebagai penerima manfaat. Dalam jangka waktu minimal dua tahun, penerima manfaat akan mendapat pembekalan dari tenaga ahli, professional dan tim BSI Maslahat untuk meningkatkan Budidaya Mina Padi.

Pertanian sistem Mina Padi di Sleman, telah menjadi percontohan di wilayah Asia Pasifik oleh FAO (Food and Agriculture Organization) sehingga Berpotensi dikembangkan menjadi kawasan Agrowisata sehingga dapat menggerakkan kegiatan usaha lainnya (multiplier effect)
Dengan hadirnya BSI di wilayah ini membuka peluang besar bagi Desa Samberembe untuk menjadi desa mandiri. Melalui pendampingan usaha mulai dari proses pembinaan, permodalan, pembibitan, sampai dengan pelatihan lanjutan.

BSI sendiri memiliki perhatian besar pada program ketahanan pangan dan sedapat mungkin pengembangan aspek hulu dan hilir dilakukan oleh kelompok tani. Artinya melalui proses ini diharapkan hasil yang diperoleh dapat dinikmati hasilnya oleh para petani.

Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon

Selain itu, selain konsep Mina Padi pada klaster pertanian, konsep pengembangan pertanian padi yang dikembangkan adalah sistem pertanian padi ramah lingkungan. Yakni padi – padi yang ditanam menggunakan bahan alami yang ada di desa sehingga beras yang dihasilkan adalah beras organik bebas pestisida.

Kemudian pada aspek wisata, desa ini memiliki peluang sebagai salah satu destinasi wisata desa yang menarik, karena ada potensi wisata edukasi, wisata halal dan pemberdayaan umat. Tentu hal ini menjadi wisata halal yang menjadi layak dikunjungi karena seluruh petani adalah masyarakat tidak mampu yang gigih untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi melalui potensi Mina Padi di wilayahnya.

Untuk agrowisata di Desa Candi Binangun, BSI bersama dengan masyarakat setempat telah membangun infrastruktur yang dibutuhkan. Antara lain tracking wisata susur sungai, kolam terapi ikan arena edukasi membatik, gamelan, menanam padi, handycraft, dan pembangunan pendopo. Selain itu, fasilitas kuliner, penyediaan transportasi tradisional kereta kuda dan sepeda, pembuatan paket wisata outbond, dan lainnya. (R4/P1)

Baca Juga: OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah untuk Santri di Kalteng

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia