Jakarta, 2 Dzulqa’dah 1437/5 Agustus 2016 (MINA) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para kepala daerah, yaitu gubernur, bupati, dan wali kota untuk betul-betul memperhatikan angka inflasi.
“Kalau bisa ada anggaran untuk pengendalian harga. Sehingga begitu bergejolak langsung bisa dilakukan intervensi,” kata Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) VII TPID Tahun 2016, sebagaimana dilaporkan laman resmi Sekretaris Kabinet dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat (5/8).
Pihaknya melihat beberapa inovasi yang sangat baik. Di Jawa Timur misalnya, intervensinya di sisi transportasinya, bisa di Pak Gubernur Jawa Timur.
Sementara, lanjut dia, Di Jakarta intervensinya di harga, misalnya harga daging yang dijual di luar Rp110 ribu–Rp120 ribu, dijual oleh Gubernur DKI Rp39.000.
Baca Juga: AWG Gelar Webinar Menulis tentang Baitul Maqdis
“Saya kira kota-kota yang lain bisa melakukan itu, selain hal-hal rutin yang sering kita lakukan, pasar murah, pasar murah, ya itu bisa. Tapi kalau lebih menyasar, lebih detil akan lebih baik,” kata Jokowi.
Ia juga meminta Polres, Kejaksaan, Pemda, dan Bank Indonesia agar setiap minggu, setiap dua minggu, setiap bulan melakukan cek ke tempat-tempat gudang penyimpanan bahan-bahan pokok, apakah mereka menumpuk terlalu banyak yang mengindikasikan mau main-main harga atau apakah mereka tidak punya stok.
“Itu harus kita ketahui. Kalau stoknya sudah menipis berarti harus ada sebuah tindakan untuk memperbesar stok yang ada di situ. Tetapi kalau bertumpuk-tumpuk, hati-hati ini mau main-main stok. Langsung perintah mereka untuk mengeluarkan stok sehingga harga di kota, kabupaten, dan provinsi akan menjadi stabil lagi,” tegas Jokowi. (T/P010/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: 30 WNI dari Suriah Kembali Dievakuasi ke Indonesia