Nairobi, 4 Sya’ban 1437/11 Mei 2016 (MINA) – Pada Rabu (11/5), pemerintah Kenya menyatakan berencana menutup kamp-kamp pengungsi, karena pemerintah telah memiliki dana 10 juta dolar untuk repatriasi (pemulangan kembali).
Menteri Dalam Negeri Joseph Nkaissery juga mengumumkan bahwa hanya pengungsi Somalia dari kamp Dadaab, kamp pengungsi terbesar di dunia akan dipaksa untuk pergi.
Kenya juga telah menjadi tuan rumah sejumlah besar pengungsi dari Sudan Selatan.
“Alasan ditekankan pada keamanan nasional yang berbicara tentang keselamatan warga Kenya dalam konteks kegiatan teroris dan kriminal. Kenya telah memulai latihan untuk menutup kompleks pengungsi Dadaab,” kata Nkaissery kepada wartawan di Nairobi, seperti dilaporkan Anadolu Agency dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Pemerintah mengklaim, kamp itu telah memberikan basis kepada militan Al-Shabaab untuk melancarkan serangan di Kenya, termasuk pusat perbelanjaan Westgate dan serangan Universitas Garissa yang membunuh lebih dari 200 orang.
Dadaab adalah kompleks kamp pengungsi yang dibangun oleh PBB, terdiri dari lima kamp dekat kota Garissa di Kenya timur.
Kamp ini dibuka pada tahun 1991 dan menjadi rumah bagi sekitar 330.000 pengungsi Somalia. Nkaissery mengatakan jadwal pemulangan akan dirilis pada 31 Mei. (T/P005/P001)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)