Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala BNPB Pimpin Apel Perdana di Graha BNPB Jakarta

Ansaf Muarif Gunawan Editor : Widi Kusnadi - 4 jam yang lalu

4 jam yang lalu

0 Views

Jakarta, MINA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto pimpin apel perdana 2025 di Lapangan Graha BNPB, Jakarta, Senin (6/1).

Pada kesempatan ini Kepala BNPB berbagi cerita perjalanan penanganan bencana yang terjadi selama tahun 2024 yang lalu.

“Saya ingin bercerita sedikit terkait pelaksanaan tugas di 2024, ada beberapa hal merupakan kelebihan dan ada kelemahan yang harus kita perbaiki,” ucap Suharyanto, demikian keterangan BNPB yang diterima MINA.

Berdasarkan data bencana pada tahun 2024, bencana yang terjadi pada tahun 2024 sebanyak 2.093 kejadian. Sedangkan pada tahun 2023 terdapat 5.400 kejadian, tahun 2022 telah terjadi 3.533 kejadian dan 5.402 kejadian telah melanda pada tahun 2021.

Baca Juga: UIN Jambi Buka Program Kedokderan 2025

“Itu merupakan angka yang relatif lebih sedikit dibandingkan tahun 2021, tahun 2022 dan tahun 2023,” ujarnya.

“Kenapa tahun 2024 lebih sedikit, karena di 2024 faktor cuaca sangat berpengaruh, kalau 2023 kita hadapi El Nino sehingga kebakaran hutan dan lahan cukup masiv. Tahun 2024 karena tidak ada El Nino, hujan yang cukup panjang, sehingga titik beratnya bencana hidrometeorologi basah,” lanjut Suharyanto.

Menghadapi potensi bencana hidrometeorologi basah itu yang diakibatkan curah hujan tinggi, BNPB bekerjasama dengan beberapa pihak untuk melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) guna mengurangi curah hujan yang akan turun.

“Dengan prediksi BMKG akan terjadi hujan masif dan banjir besar, kita laksanakan OMC. Tahun 2024 ini pelaksanaan OMC dan ketersediaan pesawat OMC lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, sehingga bencana hidrometeorologi basah bisa diminimalkan. Itu yang mengakibatkan meskipun terjadi bencana hidrometeorologi basah tidak terlalu signifikan,” tuturnya.

Baca Juga: Komisi X DPR: UN Kembali Dilaksanakan 2026 Harus Berbasis Digital

Kepala BNPB mengajak para pegawai untuk mengambil hikmah dari penanganan bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki pada November 2024 lalu, mengingat saat itu Presiden Prabowo Subianto langsung memimpin rapat penanganan meskipun berada di Amerika Serikat dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming bersama menteri dan pimpinan lembaga lainnya hadir ke BNPB untuk mendapatkan penjelasan langsung terkait penanganan gunung tersebut.

“Presiden langsung memimpin rapat dari Amerika, Wakil Presiden dan menteri-menteri datang ke sini. Dengan adanya BNPB bencana bisa diatasi. Bapak Presiden puas dengan langkah-langkah yang kita lakukan puas dan tenang. Itu merupakan hal yang biasa, kalau kita tidak bisa melaksanakan dengan baik baru dianggap aneh,” ungkap Suharyanto.

Pada akhir arahan, Kepala BNPB berpesan kepada para pegawai untuk tetap memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat khususnya dalam penanganan bencana.

“Tolong betul kita semua mempunyai tanggung jawab terhadap BNPB ini, 2025 tentu saja harus lebih baik,” imbuhnya. []

Baca Juga: Biaya Haji 2025 Turun, DPR: Jamaah Tetap Nikmati Pelayanan Maksimal

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda