Jakarta, MINA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo meresmikan ruang serbaguna Dr. Sutopo Purwo Nugroho yang berada di lantai 15 Graha BNPB, Jakarta Timur, Kamis (1/8).
Peresmian dilakukan secara simbolis dengan menarik tirai oleh Kepala BNPB yang didampingi oleh Retno Utami, istri mendiang Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat (Kapusdatinmas) Sutopo Purwo Nugroho beserta keluarga.
Peresmian ruang diinisiasi BNPB untuk memberikan apresiasi dan penghormatan tertinggi atas jasa dan dedikasi beliau terhadap penanggulangan bencana.
Usai peresmian ruang Dr. Sutopo Purwo Nugroho, acara dilanjutkan dengan penyerahan penghargaan kepada tiga insan yang dinilai memiliki kontribusi untuk negeri dalam lingkup pelestarian lingkungan dan edukasi serta mitigasi bencana.
Baca Juga: BRIN Kukuhkan Empat Profesor Riset Baru
Penerima penghargaan pertama, Reksa Utama Anindha atau “Penjaga bumi yang penuh kebijakan” ialah Mbah Sadiman.
Pria berusia 68 tahun asal Dusun Dali, Desa Geneng, Kecamatan Bulukerto, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah itu sukses menghijaukan perbukitan tandus seorang diri. Selain kini menjadi asri, hasil jerih payah Mbah Sadiman yang juga bisa dirasakan oleh warga yaitu sumber mata air alami.
Meski dalam usia senja, semangat mbah Sadiman dalam menanam segala jenis pohon selalu membara. Hal itu sudah dilakoninya sejak 1996 lalu di mana pada saat itu, Sadiman bahkan dianggap gila oleh warga sekitar ketika ia mulai menanam beberapa pohon jenis beringin.
Penghargaan kedua, penghargaan khusus insan media Citra Dharma Bhakti atau “Insan dengan Pengabdian dalam bidang jurnalistik,” diberikan pada Ahmad Arif, jurnalis media Harian Kompas atas beberapa karyanya yang berhubungan dengan kebencanaan.
Baca Juga: Jateng Raih Dua Penghargaan Nasional, Bukti Komitmen di Bidang Kesehatan dan Keamanan Pangan
Apa yang dituangkan Arif melalui tulisannya itu dinilai berhasil mengubah perspektif warga terhadap bencana. Arif yang berprofesi sebagai jurnalis sejak 16 tahun lalu mulai menulis tentang pentingnya pengetahuan kebencanaan ketika ia ditugaskan meliput bencana tsunami Aceh 2004 silam.
Penghargaan terakhir diberikan kepada Sutopo Purwo Nugroho, sebagai sosok pahlawan kemanusiaan yang telah turut membesarkan nama BNPB.
Penghargaan Pengabdian Insan Kemanusiaan Dharma Widya Argya “Pengabdian dan jasa-jasanya dalam menyumbangkan ilmu pengetahuan untuk kemanusiaan di bidang kebencanaan” merupakan refleksi dedikasi luar biasa di saat menderita penyakit kanker tidak menyurutkan semangatnya untuk mengabarkan kepada publik, berita kebencanaan.
Pak Topo, panggilan akrab Sutopo, dinilai selalu cepat untuk menginformasikan kepada media massa atau pun melawan berita hoaks terkait bencana melalui media sosial.
Baca Juga: Pakar Timteng: Mayoritas Rakyat Suriah Menginginkan Perubahan
Rangkaian acara itu ditutup dengan diskusi dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pada potensi ancaman bahaya gempa bumi di Indonesia. (L/R06/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Festival Harmoni Istiqlal, Menag: Masjid Bisa Jadi Tempat Perkawinan Budaya dan Agama