Brebes, MINA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Laksmana Muda Willem Rampangilei mengatakan, tanggap darurat bencana alam tanah longsor dan banjir di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, selama 14 hari terhitung sejak 22 Februari.
“Tanggap darurat bencana sesuai dengan ketetapan Pemerintah Daerah Brebes selama 14 hari sejak tanggal 21 Februari hingga 7 Maret yang akan datang,” katanya saat memberikan konferensi pers di lokasi bencana tanah longsor di Desa Pasirpanjang, Kecamatan Salem, Brebes, Sabtu (24/2).
Menurutnya, selama masa tanggap darurat tersebut akan dilakukan penanganan terhadap dampak bencana mulai dari korban hingga pemulihan atas infrastruktur yang mengalami kerusakan dan dilakukan oleh dinas terkait.
“Semua akan dilakukan penanganan, termasuk upaya pencarian para korban tanah longsor yang masih belum ditemukan,” kata Willem.
Baca Juga: Hikmah Kisah Maryam, Usaha Maksimal untuk Al-Aqsa
Akibat bencana alam tanah longsor di Desa Pasirpanjang hingga hari Sabtu (24/2) ada 196 orang yang mengungsi, sebanyak tujuh orang meninggal dan masih belum ditemukan 13orang, sementara yang masih dirawat di Rumah Sakit sebanyak lima orang. Kemudian akibat longsor pula di Desa Capar Kecamatan Salem ada 642 orang mengungsi.
Untuk bencana banjir yang terjadi di wilayah Kecamatan Losari dan Brebes bagian utara juga mengakibatkan 970 orang mengungsi di sembilan titik pengungsian. Banjir di Losari juga ada korban meninggal sebanyak tiga orang dan tidak terdampak langsung, tetapi karena sakit.
“Bencana yang terjadi di Brebes ini ada tanah longsor dan juga ada bencana banjir,” kata Willem.
Dikatakan penanganan selama masa tanggap darurat mengutamakan kebutuhan dasar seperti makan pokok bagi para pengungsi. Untuk masalah kebutuhan tersebut hingga saat ini masih terpenuhi untuk jangka waktu tujuh hari ke depan. Kebutuhan lainnya seperti selimut dan family kit saat ini sedang dalam perjalan dari Jakarta dan akan segera sampai ke lokasi-lokasi pengungsian.
Baca Juga: Perintah Membaca Sebelum BebasKan Al-Aqsa
“Untuk korban bencana yang meninggal akan ada santunan bagi keluarganya dari Pemerintah Daerah dan juga dari Kementerian Sosial,” kata Willem.
Penyebab bencana tanah longsor di Desa Pasirpanjang dari hasil mitigasi sementara akibat curah hujan yang tinggi. Sementara kondisi tanah memiliki ketebalan lima meter dan di bawahnya merupakan bebatuan sehingga tidak mampu menyerap air dalam jumlah banyak dan lapisan tanah itu akhirnya meluncur ke bawah.
“Dari analisa yang dilakukan penyebab longsor hingga saat ini tidak ditemukan adanya pembalakan atau kerusakan hutan,” ungkap Willem.
Ditambahkan, akibat bencana tersebut ada 38 infrastruktur jalan dan jembatan yang mengalami kerusakan. Semua itu akan segera dilakukan upaya perbaikan setelah dilakukan verifikasi.
Baca Juga: Menag Bertolak ke Saudi Bahas Operasional Haji 1446 H
Selama melakukan peninjauan ke lokasi bencana alam di Kabupaten Brebes, Kepala BNPB Laksmana Muda Willem Rampangilei, didampingi Bupati Brebes Hj Idza Priyanti, Kapolres Brebes AKBP Sugiarto, Komandan Kodim Brebes Letkol Inf Hadi Hariono dan Wakil Bupati Brebes H Narjo serta pejabat terkait lainnya. (LL/B05/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Polisi Amankan Uang Rp150 M dari Kasus Judol