Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala BPJPH Akan Tindak Tegas Oknum LPH yang Memungut Biaya Mahal

Rana Setiawan Editor : Widi Kusnadi - 16 detik yang lalu

16 detik yang lalu

0 Views

Ilustrasi Logo Sertifikasi Halal Indonesia.(Foto: IST)

Jakarta, MINA – Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Haikal Hassan, menyampaikan keprihatinannya terhadap praktik pungutan biaya tinggi oleh oknum Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) dalam proses sertifikasi halal.

Tindakan tersebut dinilai merugikan para pelaku usaha, terutama usaha kecil dan menengah.

Dalam keterangan tertulis yang disampaikan kepada media diterima MINA, Rabu (12/2), Babe Haikal mengungkapkan dirinya menerima laporan langsung dari para pelaku usaha yang mengeluhkan tingginya biaya pengurusan sertifikasi halal.

Salah satu laporan datang dari komunitas pengusaha Warteg di Jakarta, yang mengaku diminta biaya hingga Rp10 juta untuk memperoleh sertifikat halal.

Baca Juga: 10 Cara Menjadi Muslim Berdayaguna

“Menanggapi laporan ini, kami langsung mengambil langkah konkret dengan memberikan sertifikasi halal kepada 50.000 pengusaha Warteg dengan biaya yang sangat terjangkau,” ujar Babe Haikal.

Selain pengusaha Warteg, pemilik restoran Almaz Fried Chicken yang tengah viral di media sosial, Okta Wirawan, juga mengadukan hal serupa.

Ia mengaku dikenakan biaya sertifikasi halal yang sangat tinggi, bahkan mencapai ratusan juta rupiah.

Dalam beberapa kasus, terdapat oknum yang mematok biaya berdasarkan jumlah cabang dan karyawan, sehingga total biaya bisa mencapai miliaran rupiah.

Baca Juga: Gamis Warna Denim Cocok dengan Jilbab Warna Apa? Ini Daftarnya!

“Ada oknum yang mengenakan biaya per cabang dan per jumlah karyawan, sehingga totalnya bisa mencapai milyaran,” tulis Okta di akun Instagram miliknya.

Saat bertemu langsung dengan Babe Haikal, Okta mendapat penjelasan bahwa sertifikasi halal seharusnya mudah, cepat, dan terjangkau.

Babe Haikal menegaskan, masih ada oknum dari LPH yang bukan bagian dari BPJPH yang memanfaatkan celah untuk melakukan pungutan liar (pungli). Ia menegaskan akan menindak tegas praktik semacam ini jika ditemukan bukti yang kuat.

“Sampai saat ini, masih ada oknum dari LPH yang memanfaatkan celah untuk menarik biaya tak masuk akal. Jika ada data dan bukti yang kuat, kami akan mengambil tindakan tegas terhadap praktik pungli ini,” tegasnya.

Baca Juga: Kekuatan Pikiran dalam Islam: Kunci Menuju Kesuksesan

Babe Haikal juga mengimbau para pelaku usaha yang mengalami praktik serupa agar segera melapor ke BPJPH atau Badan Halal Indonesia.

Ia menekankan pentingnya pengumpulan bukti agar pemerintah dapat bertindak sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

“Jika menemukan pungutan liar seperti ini, jangan ragu untuk melapor ke BPJPH atau Badan Halal Indonesia melalui kanal apapun, termasuk media sosial. Kami akan menindak tegas pelaku pemerasan,” pungkasnya.

Para pengusaha pun diimbau untuk tidak takut melaporkan kasus yang mereka alami, karena pemerintah berkomitmen untuk menegakkan transparansi dan keadilan dalam sistem sertifikasi halal di Indonesia.[]

Baca Juga: Kemenag Terima Lisensi Lembaga Sertifikasi Profesi dari BNSP

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Zendo, Ojek Online Muhammadiyah Kini Hadir di 70 Kota

Rekomendasi untuk Anda

MINA Preneur
MINA Preneur
Indonesia
Indonesia