Washington, 11 Jumadil Awwal 1438/9 Februari 2017 (MINA) – Kepala Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) Mike Pompeo mengunjungi Turki pada Kamis (9/2) untuk membahas dukungan koalisi pimpinan AS kepada Kurdi Suriah, dan gerakan Fethullah Gulen.
Kelompok Kurdi Suriah telah dicap “teroris” oleh Turki yang juga menuduh Fethullah Gulen mendalangi kudeta militer yang gagal pada musim panas 2016.
Kunjungan Pompeo ini dilaporkan setelah terjadinya percakapan telepon 45 menit antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Recep Tayyip Erdogan pada Selasa (7/2), demikian ARA News memberitakan.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Kedua pemimpin membahas komitmen bersama untuk memerangi terorisme dalam segala bentuk.
Menurut media pemerintah pro-Turki, kedua pejabat membahas rencana untuk bersama-sama merebut Raqqa dan Al-Bab, dua kota utama Suriah yang saat ini dikuasai oleh ISIS. Namun, para pejabat Amerika belum mengkonfirmasi kunjungan Pompeo ke Ankara hari ini.
Sebelumnya, Turki telah melobi di Washington untuk menghentikan dukungan AS kepada Pasukan Demokratik Suriah (SDF) pimpinan Kurdi dan Uni Perlindungan Rakyat (YPG) Kurdi.
Selama ini, pemerintah di Ankara menganggap YPG berafiliasi dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang di Turki.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Pemerintah Turki berharap bahwa pemerintahan Trump akan mengubah kebijakannya terhadap Kurdi Suriah.
Namun, para pejabat AS dan Pentagon terus beroperasi bersama SDF dan YPG, karena pasukan Kurdi adalah pasukan yang dinilai paling efektif melawan ISIS. (T/RI-1/RS1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan