Jakarta, 6 Sya’ban 1437/ 13 Mei 2016 (MINA) – Kepala Dinas Syariat Islam Aceh Prof. Dr. Syahrizal Abbas mengatakan, menjaga lingkungan merupakan hal yang bersifat rahmatan lil alamin karena menjaga rahmat Allah.
“Merujuk pada ajaran agama Islam bahwa Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin, membawa kebaikan, kemaslahatan semua orang, lingkungan, dan alam. Bukan hanya Muslim yang merasakan, akan tetapi agama lain pun juga merasakan,” kata Syahrizal kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) dalam diskusi bertema “Pandangan Islam Terhadap Perubahan Iklim” di @Amerika Pacific Place, Jakarta, Kamis (12/5).
Syahrizal menegaskan, manusia adalah wakil Tuhan Yang Maha Kuasa untuk memikirkan keadaan bumi ini.
“Allah mengatakan dalam Al-Quran, janganlah kita merusak alam,” imbuhnya.
Baca Juga: Kemenag Kerahkan 50 Ribu Penyuluh Agama untuk Cegah Judi Online
Dia juga mengatakan bahwa dalam Islam tauhid penting untuk diajarkan.
“Tauhid yang dimaksud adalah memuliakan Allah dengan menjaga bumi ini, baik lingkungannya atau alam semesta, kita harus menyadari kembali masalah yang sering terjadi dilingkungan yang akibatnya merugikan manusia seperti pembakaran hutan, pembuangan sampah sembarangan akhirnya mengakibatkan banjir, juga merokok yang menyebabkan polusi udara, tauhd inilah yang menjadi fondasi utama dalam Islam,” ujarnya.
Menurutnya, akhlak dan kesadaran manusia, khususnya umat Islam, harus mendekatkan diri dengan lingkungan.
“Orang yang beragama, terutama Islam, salah satu wujud nyata dari kepedulian terhadap alam semesta adalah akhlak yang baik terhadap lingkungannya,” tutupnya. (L/P007/P001)
Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)