Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala HAM PBB Kunjungi Kamp Pengungsi Rohingya di Bangladesh Pekan Depan

sajadi - Sabtu, 13 Agustus 2022 - 22:56 WIB

Sabtu, 13 Agustus 2022 - 22:56 WIB

6 Views

Pengungsi Rohingya di Bangladesh (foto: tangkap layar/Getty images)

Jenewa, MINA – Kepala Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB Michelle Bachelet akan melakukan kunjungan ke Bangladesh pekan depan, termasuk menemui pengungsi Rohingya di kamp-kamp.

Kantor HAM PBB mengumumkan, Bachelet akan berkunjung selama empat hari mulai dari Ahad (14/8) hingga Rabu (17/8) atas undangan pemerintah Bangladesh.

“Komisi Tinggi (Bachelet) juga akan berkunjung ke Cox’s Bazar, tempat kamp-kamp pengungsi Rohingya dari Myanmar dan bertemu dengan para pengungsi, pejabat serta organisasi-organisasi non pemerintahan,” kata pernyataan Kantor HAM PBB seperti dikutip dari The New Arab, Sabtu (13/8).

Rencana tersebut akan menjadi kunjungan terakhir mantan Presiden Chile itu sebagai Kepala Dewan HAM PBB sebelum jabatannya berakhir pada bulan ini.

Baca Juga: ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, Yordania: Siap Laksanakan

Dalam kunjungan Bachelet ke Dhaka, ia kan bertemu dengan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina dan beberapa menteri.

Kunjungan tersebut juga bertepatan dengan bulan peringatan melarikan dirinya para pengungsi Rohingya dari Myanmar akibat tindakan keras militer.

Ratusan ribu etnis Rohingya meninggalkan Negara Bagian Rakhine pada Agustus 2017 setelah tindakan keras militer Myanmar. PBB sedang menyelidiki atas tuduhan genosida.

Otoritas Bangladesh sendiri menjadi semakin tidak sabar untuk menampung para pengungsi Rohingya karena seluruh dunia tidak memberikan lebih banyak bantuan.

Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok

Bangladesh melarang 920 ribu pengungsi Rohingya yang mayoritas Muslim untuk meninggalkan kamp-kamp dengan mengelilinginya dengan kawat berduri.

Selain itu para pengungsi Rohingya hingga kini juga menolak untuk kembali ke Rakhine hingga ada jaminan keamanan dan mendapat hak-hak yang sama, namun sejauh ini Myanmar menolak untuk menjanjikannya.

Etnis Rohingya tidak dianggap oleh orang-orang Myanmar yang mayoritas beragama Buddha. Mereka dipandang sebagai pendatang ilegal dan menyebutnya sebagai Bengali.(T/RE1/R1)

 

Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda