Dhaka, MINA – Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk Hak Asasi Manusia Michelle Bachelet mengatakan, pemulangan lebih dari satu juta pengungsi Rohingya dari Bangladesh belum dimungkinkan karena situasi di Myanmar.
“Kondisinya tidak benar. Pemulangan harus selalu dilakukan secara sukarela dan bermartabat, hanya jika kondisi aman dan berkelanjutan ada di Myanmar,” kata Bachelet kepada wartawan pada Rabu (17/8), seperti dikutip Arab News.
Hal itu disampaikan Kepala Hak Asasi Manusia PBB, yang berbicara setelah bertemu dengan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, di mana ia mengatakan bahwa Rohingya harus pulang ke Myanmar.
Sekretaris Pers Hasina Ihsanul Karim mengatakan kepada wartawan bahwa selama pertemuan itu, perdana menteri telah mendorong agar proses pemulangan akhirnya dimulai.
Baca Juga: Liga Arab Kutuk Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel
Meskipun Bangladesh bukan penandatangan Konvensi Pengungsi PBB 1951, Bangladesh telah menjadi tuan rumah, dan memberikan dukungan kemanusiaan kepada Muslim Rohingya yang melarikan diri dari negara tetangga Myanmar selama penumpasan militer pada tahun 2017.
Sebagian besar pengungsi tinggal di permukiman sempit di Distrik Cox’s Bazar, wilayah pesisir di tenggara negara itu.
Menjadi tuan rumah bagi para pengungsi menghabiskan biaya sekitar $1,2 miliar per tahun bagi Bangladesh.
Meskipun beberapa upaya dari Bangladesh dalam beberapa tahun terakhir guna memajukan proses repatriasi yang didukung PBB, organisasi tersebut belum bergerak maju dengan sebuah rencana. (T/R6/P2)
Baca Juga: Ribuan Warga Yordania Pawai Dukung Badai Al-Aqsa
Mi’raj News Agency (MINA)