Tel Aviv, MINA – Kepala badan mata-mata Shin Bet Israel, Ronen Bar, mengundurkan diri di tengah operasi militer balasan skala besar Iran terhadap entitas Zionis pada Sabtu malam (14/6).
Pengunduran dirinya terjadi beberapa bulan setelah ia memperingatkan pejabat rezim Zionis tentang Iran yang “menyusup” secara mendalam ke dalam urusan israel/">intelijen Israel. Press TV melaporkan.
Arutz Sheva, jaringan media Israel, melaporkan perkembangan tersebut dalam sebuah pernyataan pada Ahad (15/6) pagi.
Pengunduran diri resmi Bar menyusul ketegangan antara dirinya dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Kepala mata-mata tersebut menyalahkan Netanyahu atas kesulitan Tel Aviv, termasuk apa yang disebutnya “iran/">infiltrasi Iran.”
Baca Juga: Sedikitnya 499 Warga Israel di Rawat di Rumah Sakit Gegara Serangan Balasan Iran
Mata-mata utama tersebut mengundurkan diri saat Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran meluncurkan serangkaian rudal dan pesawat nirawak jauh di dalam wilayah Israel.
Operasi tersebut telah digambarkan sebagai yang “terbesar yang pernah ada”, lebih besar dari operasi True Promise I dan II.
Pada Maret lalu, Bar telah memperingatkan para pejabat rezim bahwa entitas Zionis itu “sedang menjalani periode yang sangat sulit dan kompleks.” Ia mencatat bahwa “tangan Iran berada jauh di dalam Israel.”
Beberapa hari sebelum ia secara resmi mengajukan pengunduran dirinya, Kementerian Intelijen Iran mengumumkan bahwa mereka telah memperoleh banyak sekali dokumen rahasia tentang struktur nuklir dan militer rezim tersebut.
Baca Juga: Israel Kembali Bunuh 27 Warga Sipil Saat Menunggu Bantuan di Gaza
Selama ketegangan Bar dengan Netanyahu, Perdana Menteri Israel mencoba memecatnya, tetapi gagal karena kepala mata-mata itu tetap pada pendiriannya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Brigade Al-Quds Bom Markas Komando Militer Israel di Khan Yunis