Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KEPALA MOSSAD: HAMAS TAK DAPAT DIKALAHKAN

kurnia - Senin, 25 Agustus 2014 - 18:47 WIB

Senin, 25 Agustus 2014 - 18:47 WIB

1152 Views ㅤ

Mantan Kepala Mossad Israel, Shabtai Shavit (Foto : MEMO)
<a href=

Mantan Kepala Mossad Israel, Shabtai Shavit (Foto : MEMO)" width="290" height="270" /> Mantan Kepala Mossad Israel, Shabtai Shavit (Foto : MEMO)

Tel Aviv, 29 Syawwal 1435/25 Agustus 2014 (MINA) – Mantan Kepala Intelejen Mossad Israel, Shabtai Shavit mengatakan, operasi militer penjajah Zionis Israel di Gaza tidak akan bisa mencapai tujuannya menghancurkan Hamas.

“Untuk menguasai Gaza, Israel harus  mencapai gencatan senjata jangka panjang dengan gerakan perlawanan Hamas. Hanya itu yang bisa dilakukan,”kata Shavit dalam sebuah wawancara dengan Channel 10.

Mantan intelejen itu menilai, Israel berusaha menghapus mitos mereka untuk mengalahkan Hamas pada perang kali ini. Namun hal itu tidak akan terwujud,” Middle East Monitor (MEMO) melaporkan seperti diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin.

Dia mengatakan, dengan membunuh para pemimpin Hamas, Israel akan bisa memaksa gerakan perlawanan Palestina menyerah. Namun, fakta dilapangan justru menunjukkan, gerakan itu justru semakin bersemangat membals serangan Israel dan tidak menunjukkan tanda-tanda menyerah.

Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka

Menurut Shavit, perang kali ini sangat menentukan nasib Palestina dan Israel sendiri. Siapa yang menang dalam permainan ini adalah yang paling cerdas,”tuturnya.

Dia menjelaskan, selama menjabat sebagai Kepala Mossad1989 dan 1996, ia sejak awal fokus pada operasi pembunuhan pembunuhan para pemimpin Hamas, namun semua itu gagal.

Salah satu unsur penting bagi keberhasilan operasi apapun adalah menargetkan kerusakan pada struktur organisasi melalui pembunuhan pemimpin mereka. Namun hal itu tidak berlaku untuk Hamas karena setiap terbunuh pemimpinnya, pasti akan ada pemimpin pengganti yang lebih hebat.

Ketika ditanya tentang upaya pembunuhan terhadap Al-Qassam Brigade, Mohammed Dhaif, Shavit mengatakan, “Hamas sangat mencintai dan berburu kematian, sementara Israel sangat mencintai kehidupan dan berusaha sekeras mungkin untuk tetap hidup. Inilah perbedaan utama tentara Palestina dan Israel”.(T/P002/R03)

Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian

Rekomendasi untuk Anda