Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Badan Pengungsi PBB Tak Setuju Zona Aman Gagasan Trump

Rudi Hendrik - Ahad, 5 Februari 2017 - 17:11 WIB

Ahad, 5 Februari 2017 - 17:11 WIB

364 Views

Filippo Grandi, Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi. (Foto: AA)

Filippo Grandi, Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi. (Foto: Anadolu)

 

Beirut, 7 Jumadil Awwal 1438/5 Februari 2017 (MINA) – Filippo Grandi, Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi menolak usulan penciptaan zona aman di Suriah untuk pengungsi dengan mengatakan bahwa negara itu “bukan tempat yang tepat”.

“Jangan buang-buang waktu dengan perencanaan zona aman yang tidak akan dibentuk karena itu tidak akan aman bagi warga (Suriah) untuk kembali,” kata Grandi di Beirut, Lebanon, demikian The New Arab memberitakan yang dikutip MINA, Ahad.

“Mari kita berkonsentrasi pada perdamaian sehingga di mana-mana menjadi aman,” katanya.

Baca Juga: Jejak Masjid Umayyah di Damaskus Tempat al-Jawlani Sampaikan Pidato Kemenangan

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mengusulkan gagasan untuk mendirikan zona aman sebagai pengganti relokasi pengungsi di negaranya dan di tempat lain di seluruh dunia.

Presiden Trump mengeksplorasi rencana itu kepada Raja Yordania Abdullah II dalam pertemuan tatap muka di Washington, DC pada Kamis (2/2) lalu.

Sementara Yordania adalah tuan rumah bagi sekitar 650.000 pengungsi Suriah.

Turki dan Lebanon yang berbatasan dengan Suriah juga mendorong diadakannya zona aman di perbatasan mereka. Kedua negara itu menjadi tuan rumah 3,75 juta pengungsi.

Baca Juga: Pemerintahan Transisi Suriah Dipercayakan kepada Mohamed Al-Bashir

Menurut Grandi, terorisme dan terbaginya wilayah Suriah serta pihak yang bertikai menjadi hambatan untuk menciptakan zona aman bisa berfungsi di negara itu.

Sementara itu, pemerintahan di Damaskus telah menyatakan keprihatinan mendalam atas berbagai usulan tentang zona aman dan mengatakan bahwa para pihak yang mengusulkan wacana itu harus berkoordinasi dengan pemerintah Suriah.

Presiden Trump menjatuhkan sistem pengungsi internasional ke dalam krisis setelah ia mengeluarkan perintah eksekutif yang melarang pengungsi memasuki AS selama 120 hari.

Grandi menyebut perintah eksekutif itu “melemahkan” dan “membahayakan” norma-norma internasional yang dibuat untuk melindungi pengungsi.

Baca Juga: Tank-Tank Israel Sudah Sampai Pinggiran Damaskus

Grandi mengkritik AS dan negara-negara Barat karena dianggap tidak melakukan tindakan yang cukup untuk berbagi beban relokasi bagi pengungsi Suriah.

“(Lebanon) menjadi tuan rumah lebih dari 1 juta orang dalam tiga tahun terakhir, mengapa negara-negara kaya tidak bisa menjadi tuan rumah bahkan bagi jumlah yang lebih kecil?” katanya. (T/RI-1/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: PBB: 16 Juta Orang di Suriah Butuh Bantuan

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Palestina
Kolom
Kolom
Eropa
Desa Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah terendam banjir pada Februari 2024. (Istimewa)
Indonesia
Indonesia
Internasional
Khutbah Jumat