Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KEPALA RS KHAN YOUNIS: BLOKADE PERPARAH KONDISI MEDIS KAMI

Rudi Hendrik - Senin, 21 Juli 2014 - 03:18 WIB

Senin, 21 Juli 2014 - 03:18 WIB

1464 Views

Kepala RS An-Nasr, Khan Younis, Dr. Atef Hout. Foto: MINA
Kepala RS An-Nasr, Khan Younis, Dr. Atef Hout. Foto: MINA

Kepala RS An-Nasr, Khan Younis, Dr. Atef Hout. Foto: MINA

Gaza City, 23 Ramadhan 1435/21 Juli 2014 (MINA) – Kepala Rumah Sakit An-Nasr di Khan Younis, selatan Gaza, mengatakan pihaknya menerima kelebihan pasien sejak agresi Israel ke Jalur Gaza berlangsung sejak 14 hari yang lalu sehingga menyebabkan RS kekurangan obat-obatan.

Kekurangan pasokan medis itu juga diperparah oleh blokade tidak adil yang diberlakukan di Gaza sejak pertengahan 2007 lalu.

“Kami hidup di dalam blokade yang zalim ini sejak 7 tahun silam, di mana blokade semakin gencar pada tahun-tahun belakangan baik itu dari pihak Israel maupun dari pihak Mesir. Maka dari itu bantuan medis tidak bisa masuk ke Jalur Gaza kecuali sangat sedikit. Bahkan sejak sebelum terjadinya perang kami memang sudah kekurangan obat-obatan dan keperluan medis,” kata Dr. Atef Hout kepada koresponden MINA di Gaza, Ahad (20/7).

Atef menuturkan, RS An-Nasr  memiliki 263 ranjang. 100 ranjang di antaranya untuk  bagian operasi baik itu umum maupun spesialis. Sementara bagian penerimaan pasien memiliki 18 ranjang. Bagian ini menerima korban luka dari wilayah-wilayah selatan seperti perbatasan Rafah dan wilayah timur Gaza.

Baca Juga: AS Tolak Rencana Israel untuk Caplok Tepi Barat yang Diduduki

Dia melanjutkan, selama terjadinya pertempuran Israel-Palestina, RS itu telah menerima lebih dari 300 pasien. Setidaknya 24 di antaranya korban meninggal  dan sepertiga dari  para korban adalah wanita dan anak-anak yang belum menginjak usia 15 tahun.

“Secara umum kami memang menderita kekurangan bahan medis, namun yang saat ini sangat kami butuhkan adalah anti biotik yang mulai habis dan keperluan lainnya untuk kebutuhan perawatan intensif  dan kegiatan operasi,” tutur Atef.

Dalam kesempatan itu, Atef juga menyerukan muslim dunia untuk bangkit dan melihat kondisi Gaza yang memprihatinkan.

Gaza adalah bagian dari Arab dan umat Islam. Dalam masa-masa blokade ini kami membutuhkan kalian terutama di hari-hari pembantaian Zionis terhadap warga serta di hari-hari pertempuran yang dilancarkan bangsa Zionis ini kami membutuhkan kalian, jadi tolong jangan tinggalkan kami sendiri,” tegas Atef.

Baca Juga: Sedikitnya 10.000 Tenda Pengungsi Gaza Rusak Akibat Badai Musim Dingin

Atef tak lupa memuji peran Indonesia yang terus menunjukkan solidaritasnya untuk rakyat Gaza, dengan mengatakan, “kami tidak bisa mengucapkan apa-apa selain terima kasih atas apa yang telah kalian semua berikan kepada kami. Kami katakan dari hati yang terdalam kami mencintai kalian semua karena Allah.”(L/K01/P03/P02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

Baca Juga: WHO: Serangan terhadap RS Kamal Adwan di Gaza Harus Segera Dihentikan

Rekomendasi untuk Anda