Gaza, MINA – Komisaris Jenderal Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, mengecam sistem distribusi pengiriman bantuan AS-Israel di Gaza sebagai “Kejahatan Perang”.
Dalam sebuah posting di X, Lazzarini mengindikasikan bahwa nyawa orang Palestina “telah sangat tidak dihargai”, karena ratusan orang telah terbunuh di pos pemeriksaan distribusi bantuan. MEE melaporkan, Rabu (18/6).
“Sekarang sudah menjadi rutinitas untuk menembak dan membunuh orang-orang yang putus asa dan kelaparan saat mereka mencoba mengumpulkan sedikit makanan dari perusahaan yang terdiri dari tentara bayaran,” katanya.
PBB dan organisasi-organisasi bantuan menuduh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang didukung AS dan Israel, yang mempekerjakan pekerja keamanan dan logistik swasta Amerika, melakukan militerisasi bantuan kemanusiaan.
Baca Juga: Kolombia Resmi Tunjuk Duta Besar untuk Palestina
“Sistem yang lumpuh dan mematikan dengan sengaja menyakiti orang-orang dengan kedok bantuan kemanusiaan dengan kebohongan, penipuan, kekejaman,” ungkapnya.
“Mengundang orang yang kelaparan ke kematian mereka adalah kejahatan perang. Mereka yang bertanggung jawab atas sistem ini harus bertanggung jawab. Ini adalah aib dan noda pada kesadaran kolektif kita,” lanjutnya.
Lazzarini mendesak agar prinsip-prinsip kemanusiaan “harus ditegakkan kembali”, seraya menambahkan bahwa para ahli harus diizinkan masuk ke Jalur Gaza untuk memberikan bantuan. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: MSF: Distribusi Bantuan di Gaza Tidak Boleh Jadi Hukuman Mati